Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Warga Korsel Selamatkan Bocah 8 Tahun Tenggelam di Bali

Kompas.com - 11/02/2024, 11:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video aksi heroik pria warga negara Korea Selatan menyelamatkan bocah 8 tahun yang tenggelam di Bali, viral di media sosial. 

Pria bernama Choi Jae-young (43) itu dengan sigap menyelamatkan nyawa seorang anak yang tenggelam di kolam renang sebuah resor Bali.

Choi menolong anak tersebut berkat kemampuannya melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru.

Meski sang anak dalam kondisi tak sadarkan diri, Choi tidak menyerah walau sempat terkena muntahan saat melakukan pertolongan pertama.

Aksi heroiknya mendapatkan sorotan usai diberitakan media Korea Selatan, KBS melalui saluran YouTube-nya pada Kamis (8/2/2024).

Berikut aksi heroik warga Korea Selatan Choi Jae-young saat menolong anak 8 tahun yang tenggelam di Bali.

Baca juga: 7 Pertolongan Pertama untuk Meringankan Sesak Napas

Kronologi kejadian

Choi Jae-young yang berasal dari Dong-gu, Daegu, Korea Selatan tengah berlibur di sebuah resor Bali pada 20 Januari 2024. Saat itu, dia mengambil cuti usai anaknya lahir dan tinggal di Bali selama sebulan bersama keluarganya.

Diberitakan KBS News, Choi sedang bersantai di kolam renang saat terdapat seorang anak laki-laki Indonesia berusia 8 tahun yang tenggelam usai terjatuh ke kolam.

Choi yang memiliki sertifikasi pertolongan pertama dan keselamatan di air berupaya menolong begitu melihat anak itu terbaring lemas di dasar kolam. Dia menekan dada anak itu untuk melakukan tindakan CPR. 

"Ketika saya memeriksa arteri karotis, tidak ada denyut nadi dan dia tidak bernapas. Jadi saya meminta staf dan orang lain di sana untuk memanggil ambulans dan segera memulai CPR," ujarnya menceritakan situasi saat itu.

Terkena muntahan

Dia mengungkapkan, proses saat menekan dada anak itu merupakan waktu yang lama dan memilukan. Dia menekan dada anak tersebut serta memeriksa denyut nadi dan pernapasan.

"Dalam proses melakukan pernapasan buatan, muntahan (anak itu) masuk ke mulut saya, dan saya melakukan CPR dengan mengunyah dan meludahkannya (muntahan)," lanjut Choi.
 
Setelah melakukan CPR selama lebih dari 8 menit, anak tersebut mulai bernapas dan segera dibawa tim darurat ke rumah sakit dengan selamat.

Orang-orang di tempat kejadian pada saat itu memanggil Choi sebagai "pahlawan'. Namun, Choi mengatakan, kejadian itu terjadi karena doa dari orang-orang.

"Saya pikir anak itu terbangun karena kami semua berdoa bersama. Saya mengisi hati dengan pemikiran untuk memohon agar dia hidup," tambah dia.

Baca juga: Bagaimana Pertolongan Pertama Digigit Hewan Penular Rabies?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com