KOMPAS.com - Mengawali hari dengan secangkir teh adalah salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh masyarakat dunia.
Tak jarang, orang-orang juga memadukan teh pagi mereka dengan sarapan bermenu telur.
Beberapa orang menganggap teh dan telur adalah pasangan yang sempurna untuk mengawali pagi. Pasalnya, kedua makanan ini mudah disajikan dan memiliki profil nutrisi yang baik untuk tubuh.
Padahal, beberapa ahli gizi mengatakan bahwa mengonsumsi teh bersamaan dengan telur dinilai kurang bermanfaat karena dapat menghambat beberapa penyerapan nutrisi pada tubuh.
Baca juga: Makan Nasi Telur Setiap Hari untuk Berhemat, Apa Efeknya bagi Tubuh?
Bila dilihat secara terpisah, teh mengandung antioksidan yang disebut flavonoid. Salah satu antioksidan yang terkenal ampuh dikenal sebagai ECGC, dikutip dari Web MD.
ECGC dapat membantu melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan penyumbatan arteri.
Tak hanya itu, teh juga mengandung kafein dan theanine, yang dapat memengaruhi otak dan meningkatkan kewaspadaan mental.
Sementara itu, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telur merupakan sumber gizi yang sangat baik.
Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein dan sejumlah vitamin (A, B, D, K), kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, dan seng.
Selain itu, telur adalah makanan yang padat gizi, enak, mudah diolah, dan harganya relatif murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.
Namun demikian, ketika dikonsumsi secara bersamaan, telur dan teh dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik pada tubuh.
Baca juga: 5 Teh Herbal Ini Cocok untuk Menurunkan Kolesterol, Apa Saja?
Berikut beberapa alasannya:
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menunjukkan bahwa minum teh bersamaan dengan telur dapat mengurangi jumlah protein yang diserap oleh tubuh sebesar 17 persen.
Sehingga, apabila kondisi tersebut terus dilakukan dan berulang setiap harinya, tentu tubuh akan mengalami kerugian dari penurunan jumlah protein.