Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Teh Bersamaan dengan Telur

Tak jarang, orang-orang juga memadukan teh pagi mereka dengan sarapan bermenu telur.

Beberapa orang menganggap teh dan telur adalah pasangan yang sempurna untuk mengawali pagi. Pasalnya, kedua makanan ini mudah disajikan dan memiliki profil nutrisi yang baik untuk tubuh.

Padahal, beberapa ahli gizi mengatakan bahwa mengonsumsi teh bersamaan dengan telur dinilai kurang bermanfaat karena dapat menghambat beberapa penyerapan nutrisi pada tubuh.

Kandungan nutrisi keduanya

Bila dilihat secara terpisah, teh mengandung antioksidan yang disebut flavonoid. Salah satu antioksidan yang terkenal ampuh dikenal sebagai ECGC, dikutip dari Web MD.

ECGC dapat membantu melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan penyumbatan arteri.

Tak hanya itu, teh juga mengandung kafein dan theanine, yang dapat memengaruhi otak dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Sementara itu, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telur merupakan sumber gizi yang sangat baik.

Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein dan sejumlah vitamin (A, B, D, K), kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, dan seng.

Selain itu, telur adalah makanan yang padat gizi, enak, mudah diolah, dan harganya relatif murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.

Namun demikian, ketika dikonsumsi secara bersamaan, telur dan teh dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik pada tubuh.

Alasan tidak dianjurkan makan telur bersamaan dengan teh

Berikut beberapa alasannya:

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition menunjukkan bahwa minum teh bersamaan dengan telur dapat mengurangi jumlah protein yang diserap oleh tubuh sebesar 17 persen.

Sehingga, apabila kondisi tersebut terus dilakukan dan berulang setiap harinya, tentu tubuh akan mengalami kerugian dari penurunan jumlah protein.

Protein sendiri bermanfaat bagi tubuh, berguna sebagai sumber energi dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bila tubuh kekurangan protein, maka akan rentan terserang penyakit dan infeksi.

2. Menghambat penyerapan nutrisi penting 

Alasan lain untuk tidak mengonsumsi teh dan telur bersaman yakni karena gabungan keduanya dapat menghambat penyerapan nutrisi penting.

Ahli diet Priya Bansal dari Rumah Sakit Apollo, Delhi, India mengatakan bahwa teh dan kopi sama-sama mengandung senyawa yang disebut tanin dan polifenol.

Di mana, senyawa tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi dan kalsium yang ditemukan dalam telur.

Pendapat tersebut juga didukung oleh para ahli makanan di Prepped Pots, yang menyarankan untuk menunda minum kopi atau teh sampai setidaknya satu jam setelah makan telur, dilansir dari Huffington Post.

3. Mengganggu pencernaan

Dikutip dari OnlyMyHealth, mengonsumsi teh bersamaan dengan telur tampaknya juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan bagi beberapa orang.

Kondisi tersebut disebabkan karena telur dan teh, keduanya dapat merangsang produksi asam lambung yang dapat menyebabkan refluks asam, mulas, atau sakit perut.

Selain itu, baik telur maupun teh juga memiliki sifat diuretik yang dapat membuat Anda buang air kecil lebih banyak.

Bila tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, kondisi tersebut dapat membuat Anda dehidrasi.

Oleh karena itu, Anda harus memastikan untuk minum lebih banyak air, terutama jika sehabis menggabungkan kedua makanan dan minuman itu.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/11/093000165/3-alasan-mengapa-sebaiknya-tidak-mengonsumsi-teh-bersamaan-dengan-telur

Terkini Lainnya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke