Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Sederhana Memilih Pasir Kucing untuk Kotak Kotorannya

Kompas.com - 08/02/2024, 15:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Memilih pasir kucing yang tepat merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh pemilik kucing.

Kucing peliharaan cukup sensitif terkait kebersihan, jika ia tidak menyukai bau atau tekstur pasir di kotak kotorannya, ia mungkin akan membuang kotoran di tempat lain.

Dan jika Anda cukup sial, kucing peliharaan bisa saja membuang kotoran di sembarang tempat di dalam rumah.

Untuk itu, sebagai pemilik kucing, Anda perlu mengetahui bagaimana cara untuk menentukan pasir yang baik untuk kotak kotoran kucing Anda.

Baca juga: 9 Rekomendasi Ras Kucing yang Cocok untuk Pemula


Jenis-jenis pasir kucing

Ada banyak jenis pasir atau pengganti pasir kucing dengan berbagai macam bentuk dan bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Dikutip dari laman The Spruce Pets, berikut adalah beberapa jenis pasir kucing yang paling umum:

  • Pasir kucing dari tanah liat, termasuk pilihan yang paling populer di kalangan pemilik kucing dan mudah didapat.
  • Silika gel, pengganti pasir kucing yang tidak berdebu dan lebih lama dibandingkan jenis tanah liat dalam jumlah yang sama.
  • Berbahan pinus, memiliki kemampuan alami dalam melawan bau. Lebih ringan, rendah debu, mudah menyerap, dan lebih lembut.
  • Berbahan gandum, alternatif pengganti pasir kucing ramah lingkungan. Mudah menggumpal dan membantu mengontrol bau.
  • Rumput, alternatif alami lainnya untuk kotoran kucing tanah liat tradisional. Namun masih kurang umum.
  • Dari limbah jagung, tersedia dalam berbagai macam wewangian dan masih merupakan pilihan yang dapat terbiodegradasi.
  • Berbahan kertas, memiliki sedikit debu, tidak berbau, lembut, dan bersifat menyerap. Namun, tidak dapat menggumpal atau mengendalikan bau dengan baik.

Baca juga: Alasan Kucing Menyukai Ikan padahal Mereka Membenci Air

Tips memilih pasir kucing

Ilustrasi kotak pasir kucing.Freepik Ilustrasi kotak pasir kucing.

Dilansir dari laman Preventive Vet, berikut beberapa tips dalam menentukan pasir untuk kotak kotoran kucing:

1. Partikel pasir berukuran kecil

Kucing cenderung lebih menyukai pasie yang berpartikel halus, dibandingkan dengan yang berbentuk pelet dan kristal.

Sebab, partikel pasir yang lebih halus terasa lebih enak di kaki mereka saat menngaruk dan mengubur kotorannya.

Baca juga: Manfaat Positif Mendengarkan Musik bagi Kucing Peliharaan

2. Pasir bebas bau

Kucing lebih menyukai pasir yang tidak beraroma. Sebab, hidung kucing sangat sensitif terhadap bau dan aroma berlebihan dapat membuatnya menghindari kotak pasirnya.

Oleh karena itu, sebaiknya memilih pasir kucing yang tidak diberi aroma, atau minimum hanya memiliki sedikit aroma yang tidak pekat.

3. Dapat menggumpalkan kotoran

Ini akan membantu Anda sebagai pemilik ketika akan membersihkan dan mengganti pasir di kotak kotoran kucing peliharaan.

Selain itu, pasir kucing yang dapat menggumpalkan kotoran juga mencegah kemungkinan kotoran menempel pada kaki atau ekor kucing.

Baca juga: 10 Ciri Kucing Peliharaan Menjadi Bucin pada Pemiliknya, Apa Saja?

4. Pasir penyerap bau

Pilihlah jenis pasir kucing yang dapat menyerap bau. Ini baik untuk mencegah aroma kotoran kucing menyebar ke seluruh ruangan.

Anda juga bisa menambah soda kue atau arang aktif di sekitar kotak atau pada kotoran kucing untuk membantu mengendalikan amonia dan bau kotak kotoran lainnya.

5. Pasir rendah debu

Memilih pasir rendah debu penting untuk menjaga lantai atau barang-barang Anda bebas dari lapisan halus debu kotoran.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan paru-paru Anda dan kucing. Terutama jika ada anggota keluarga di ruma yang menderita asma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com