Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Mamalia Berdarah Dingin di Dunia, Spesies Kambing tapi Mirip Buaya

Kompas.com - 04/02/2024, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hewan digolongkan menjadi dua macam, berdasarkan cara beradaptasi dengan suhu lingkungan, yakni berdarah dingin dan berdarah panas.

Hewan berdarah dingin seperti reptil, perlu berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan kehangatan.

Sebaliknya, mamalia, hewan berdarah panas, harus makan secara teratur guna mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan suhu internal yang konstan.

Namun, dilansir dari IFL Science, mamalia yang terperangkap di sebuah pulau di Mediterania dan miskin sumber daya, menjadi satu-satunya mamalia berdarah dingin di dunia.

Mamalia tersebut merupakan Myotragus balearicus, spesies kambing yang telah lama punah dan pernah hidup di daratan penghubung Kepulauan Baleares di Laut Tengah dengan daratan Eropa.

Kini, saat Kepulauan Baleares dikelilingi oleh laut, kambing purba itu diperkirakan hidup di tempat yang sekarang menjadi Pulau Mallorca, Spanyol.

Baca juga: Spesies Baru Kucing Purba Ditemukan di Spanyol, Tubuh Kecil tapi Mampu Buru Hewan Besar


Kambing purba satu-satunya mamalia berdarah dingin

Dengan tinggi hanya 45 sentimeter, Myotragus balearicus mengalami serangkaian perubahan morfologi yang mengakibatkan spesiesnya menjadi kerdil.

Anggota tubuh Myotragus balearicus berubah jauh lebih pendek, ukuran otak lebih kecil, dan organ indera lebih kecil untuk bertahan hidup.

Kambing purba ini juga merupakan hewan pertama yang ditemukan dengan struktur tulang mirip reptil.

Reptil merupakan hewan yang tumbuh sangat lambat dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan, bahkan menghentikan pertumbuhan berdasarkan ketersediaan sumber daya.

Perlambatan atau penguatan laju pertumbuhan secara berkala yang biasanya ada pada reptil, ditemukan tersisa pada tulang spesies kambing purba.

Baca juga: Dijuluki Fosil Hidup, Berikut 8 Hewan Purba yang Masih Ada sampai Sekarang

Dikutip dari NBC News, tulang reptil berdarah dingin, seperti buaya, memiliki garis pertumbuhan paralel yang secara siklis terhenti sebelum mulai tumbuh kembali.

Sebaliknya, hewan atau spesies berdarah panas akan menunjukkan pertumbuhan tulang yang cepat dan tidak terputus.

Sementara itu, melihat jaringan tulang kambing yang punah, para peneliti menemukan jaringan zona pipih yang sama, yang sebelumnya hanya ditemukan pada reptil ektotermik atau berdarah dingin.

Tim peneliti kemudian membandingkan tulang kambing purba dengan tulang buaya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com