Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Serangan Jantung Banyak Terjadi pada Hari Senin

Kompas.com - 29/01/2024, 07:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah konferensi tahunan dari British Cardiovaskular Society menemukan bahwa bentuk serangan jantung yang mematikan paling banyak terjadi pada hari Senin.

Dalam konferensi itu, disebutkan bahwa kejadian ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) yang dialami oleh 10.000 pasien di rumah sakit Republik Irlandia dan Irlandia Utara, lebih banyak terjadi pada hari Senin. 

Sayangnya, temuan-temuan tersebut dipresentasikan pada konferensi sebelum dipublikasikan, sehingga sebagian besar rinciannya tidak tersedia.

Pemimpin studi dari Belfast Health and Social Care Trust, Jack Laffan mengatakan, penelitian itu menemukan korelasi statistik yang kuat antara awal minggu kerja dan kejadian serangan jantung.

“Penyebabnya kemungkinan besar bersifat multifaktorial atau terjadi sebagai akibat dari banyak faktor,” kata Laffan, dikutip dari IFL Science.

Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Akan tetapi, berdasarkan penelitian sebelumnya, jam sirkadian juga bisa menjadi penyebabnya.

Sebagai informasi, irama sirkadian merupakan irama kehidupan yang merupakan proses internal di dalam tubuh untuk mengatur waktu bangun-tidur selama 24 jam.

Singkatnya, irama sirkadian dapat diibaratkan seperti jam biologis tubuh yang mengatur proses kapan tubuh tertidur dan terbangun.


Baca juga: Viral, Video Pemuda 20 Tahun Terkena Serangan Jantung karena Sering Makan Mi Instan, Ini Kata Dokter

Korelasi monday blues dan serangan jantung

Monday blues adalah kondisi ketika seseorang merasakan perasaan sedih atau cemas pada awal pekan, yaitu di hari Senin.

Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini bukan merupakan bagian dari gangguan psikologis.

Meskipun demikian, banyak orang yang menggambarkan sebagai perasaan ketakutan untuk bekerja di awal minggu.

Sebagaimana dicatat oleh Laffan, ia memperkirakan adanya efek monday blues meskipun penyebab ini masih belum pasti.

Jika yang menjadi masalah hanyalah stres terkait pekerjaan, hari kerja lainnya juga sama berbahayanya.

Baca juga: Benarkah Tes Sederhana Menggunakan Tangan Bisa Deteksi Gagal Jantung?

 

Laffan menuturkan, ada kemungkinan bahwa fenomena ini berkaitan dengan peningkatan serangan jantung yang tercatat ketika waktu musim panas tiba setiap tahunnya.

Di negara empat musim, di akhir hari libur, tubuh akan terasa berpindah ke zona waktu yang berbeda.

Tubuh seolah-olah memproses perasaan yang berbeda ketika berada di akhir minggu yang menuju ke awal minggu.

Akibatnya, perasaan ini akan menyebabkan seseorang terdampak secara psikologis, seolah-olah minggu depan akan menjadi minggu yang besar dan berat.

Selain itu, banyak orang di dunia tidak menyukai hari Senin karena dinilai sebagai awal minggu yang buruk dan penuh kesulitan.

Baca juga: Nyeri Menstruasi Terasa seperti Serangan Jantung, Ahli: Jauh Lebih Menyakitkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com