Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Yogyakarta Tinggi 4 Hari ke Depan, BMKG Ungkap 5 Penyebabnya

Kompas.com - 20/01/2024, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, Yogyakarta masih potensial diguyur hujan intensitas ringan hingga deras, Sabtu-Selasa (20-23/1/2023). 

Seperti diketahui, wilayah Yogyakarta, sepanjang Rabu (17/1/2024) siang, hingga Kamis (18/1/2024) siang diguyur hujan dengan durasi panjang. 

Peningkatkan curah hujan di Yogyakarta ini terpantau meningkat selama beberapa hari terakhir.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis 99S di Indonesia Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

Kepala Stasiun Meterorologi Yogyakarta Warjono menyampaikan, peta curah hujan di Yogyakarta pada 17 Januari 2024 terukur mencapai intensitas 50-100 mm, terutama di wilayah Yogyakarta bagian Selatan.

"Beberapa wilayah terukur dengan intensitas sangat lebat hingga mencapai 50-100 mm di Gunungkidul," kata Warjono, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Adapun di wilayah Yogyakarta bagian tengah dan utara, intensitas hujan masuk ke dalam kategori sedang, yakni 20-50 mm.

Penyebab curah hujan di Yogyakarta meningkat

Menurut analisis BMKG, setidaknya ada lima fenomena atmosfer yang jadi penyebab curah hujan di Yogyakarta meningkat selama beberapa hari terakhir:

Penyebab pertama, karena posisi Madden Julian Oscillatio (MJO) di kuadran 4 (Maritime Contonent), yang memengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Selanjutnya, pola angin Baratan (Munson Asia) yang mendominasi wilayah Jawa dan Yogyakarta khususnya, bertiup dari arah Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan 20-40 km per jam.

Ketiga, tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dan Australia juga secara tidak langsung memicu pembentukan pola angin konvergensi di sepanjang Jawa, termasuk Yogyakarta.

Penyebab curah hujan di Yogyakarta meningkat selanjutnya dipengaruhi kondisi lokal, di mana pola pergerakan angin dari arah selatan hingga barat daya yang bergerak ke arah utara-barat laut, sehingga pasokan uap air cukup maksimal dari Samudera Hindia.

Profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-5,5 km atau level 850-500 mb berkisar antara 280-98 persen atau termasuk dalam kategori basah.

Sederet fenomena atmosfer di atas bisa jadi faktor potensial untuk meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Yogyakarta.

Baca juga: BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 19-20 Januari 2024

Potensi curah hujan di Yogyakarta

Dikutip dari hasil analisis BMKG Stasiun Metorologi Kelas II Yogyakarta, berikut prediksi curah hujan di wilayah Yogyakarta selama 4 hari ke depan:

1. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang 20 Januari 2024

  • Kota Yogyakarta
  • Sleman
  • Bantul bagian Utara
  • Kulon Progo
  • Gunungkidul bagian Utara.

2. Hujan ringan-sedang 21 Januari 2024

  • Kota Yogyakarta
  • Sleman
  • Kulon Progo
  • Bantul dan Gunungkidul bagian Utara

3. Hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang 22 Januari 2024

  • Merata di wilayah Yogyakarta.

4. Hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang 23 Januari 2024

  • Yogyakarta
  • Sleman
  • Bantul bagian utara
  • Kulon Progo.

Itulah daftar wilayah dan potensi wilayah dengan curah hujan tinggi di Yogyakarta mulai 20-23 Januari 2024.

Baca juga: Beda Prediksi BRIN dan BMKG soal Akhir Musim Hujan 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com