Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Biaya Hidup di IKN Disebut Lebih Mahal dari Jakarta, Ini Kata OIKN

Kompas.com - 29/12/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X baru-baru diramaikan dengan cuitan bernarasi biaya hidup di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terbilang mahal.

Hal tersebut diunggah oleh akun @kegblg*** pada Selasa (26/12/2023) dan sudah ditayangkan sebanyak 1,3 juta kali.

Pengunggah menilai, biaya hidup di IKN lebih mahal dari DKI Jakarta yang masih berstatus sebagai ibu kota Indonesia.

Baca juga: Alasan Investor Asing Tak Kunjung Berinvestasi di IKN

Hal tersebut didasarkan pengunggah pada biaya sewa indekos di IKN untuk satu tahun yang mencapai Rp 45 juta.

Sementara biaya indekos di IKN untuk satu bulan berkisar dari Rp 1 juta sampai Rp 3,5 juta.

"3.5 jt/bulan. harga nya melebihi cicilan KPR," tulis pengunggah.

Baca juga: 3 Alasan PKS Ingin Jakarta Tetap Menjadi Ibu Kota Negara, Bukan IKN

Lantas, apa kata Otorita IKN (OIKN) soal cuitan tersebut?

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?

Kata OIKN

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Troy Pantouw menegaskan, biaya hidup di IKN tidak jauh berbeda dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Biaya hidup di kota tersebut mencapai Rp 9,87 juta per bulan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022.

"Sedangkan DKI Jakarta masih yang tertinggi dengan biaya hidup Rp 14,88 juta per bulan," ujar Troy kepada Kompas.com, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Ditanyakan Mahfud saat Debat Cawapres 2024, Ini Sederet Investor IKN

Kenapa biaya sewa indekos di IKN mahal?

Troy menuturkan bahwa biaya sewa rumah di IKN atau Balikpapan dapat jadi lebih tinggi dari Jakarta.

Hal tersebut, kata Troy, karena Balikpapan adalah kota yang sedang berkembang pesat dan permintaan akan tempat tinggal di sana cukup tinggi.

"Maka ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran harga naik," ungkap Troy.

"Sehingga yang terjadi semacam hukum ekonomi atau terjadi situasi supply dan demand," tambahnya.

Baca juga: Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Setara Jakarta tapi Tolak IKN, Gibran: Aneh

Upaya OIKN menekan biaya hidup pekerja

Troy mengatakan, pihaknya berupaya untuk menekan biaya hidup pekerja dan terus melakukan proses analisis secara detail terkait biaya hidup para pekerja.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com