Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Daerah yang Terancam Cuaca Ekstrem hingga Tahun Baru 2024

Kompas.com - 27/12/2023, 08:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah daerah yang sempat mengalami panas di tengah musim hujan, seperti Pulau Jawa, diperkirakan akan kembali basah bahkan dilanda cuaca ekstrem hingga tahun baru 2024.

Prediksi Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi hujan intensitas sedang hingga lebat akan melanda beberapa wilayah untuk sepekan ke depan, atau hingga Senin (1/1/2024).

Berdasarkan pada kondisi global, regional, serta probabilistik model, setidaknya hujan dengan beragam intensitas akan melanda daerah:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua Barat
  • Papua.

Baca juga: Ramai Penampakan Tidak Ada Awan di Atas Pulau Jawa, sampai Kapan?


Faktor peningkatan curah hujan di sebagian wilayah

Menurut BMKG, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang masih aktif menjadi salah satu pemicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Gelombang ini diprakirakan aktif dalam sepekan ke depan di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua.

Gelombang atmosfer Kelvin juga aktif di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," tulis BMKG, Selasa (26/12/2023).

Sirkulasi siklonik turut terpantau di Laut China Selatan sebelah timur Kepulauan Riau yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi).

Daerah konvergensi ini memanjang dari Laut China Selatan hingga Selat Malaka, Sumatera Selatan hingga Selat Karimata, serta Selat Karimata hingga Kalimantan Barat.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Laut Andaman, Samudera Hindia barat Aceh, Teluk Thailand hingga Sumatera Barat, serta Kalimantan Tengah dan Teluk Cendrawasih hingga Papua bagian tengah.

Di sisi lain, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Kalimantan bagian utara hingga Laut China Selatan sebelah barat Kalimantan Barat.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," terang BMKG.

Baca juga: BMKG Sebut Cuaca Panas Disebabkan El Nino, Sampai Kapan Berlangsung?

Daftar wilayah berpotensi cuaca ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem hingga tahun baru 2024.

Potensi cuaca ekstrem dapat meliputi puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan sebagainya.

Kondisi di atas dapat memicu dampak tidak diinginkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Berikut sejumlah daerah yang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem:

26–27 Desember 2023:

  • Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua.

28–29 Desember 2023:

  • Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.

30 Desember 2023–1 Januari 2024:

  • Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com