Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Resor dan "Beach Club" Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Walhi: Ancam Sumber Air Warga

Kompas.com - 24/12/2023, 18:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyampaikan kritikannya terkait wacana aktor tanah air Raffi Ahmad dan Arbi Leo untuk membangun resor dan beach club Bekizart di Gunungkidul, Yogyakarta.

Sebagai informasi, Raffi Ahmad dan Arbi Leo pada Sabtu (16/12/2023) telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan resor dan beach club Bekizart di mana rencananya akan ada 300 villa dan tiga restoran di lokasi tersebut.

Pembangunan ini merupakan proyek PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) dan rencananya akan dibangun di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Berpotensi merusak kawasan karst

Walhi menyebut, wilayah Pantai Krakal masuk dalam zona perlindungan air tanah.

Kawasan ini memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang juga merupakan cadangan air bagi warga sekitar.

Ia menjelaskan, meskipun memiliki sungai bawah tanah, namun Kapanewon Tanjungsari selama ini merupakan wilayah yang rawan akan kekeringan.

"Pembangunan resor yang mulai dibangun pada tahun 2024 dan akan selesai pada tahun 2025 semakin memperparah kekeringan di Kapanewon Tanjungsari," kata Kepala Divisi Kampanye Walhi, Elki Setiyo Hadi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Pihaknya mempertanyakan rencana pembangunan beach club seluas 10 hektar tersebut, karena pembangunan dilakukan di atas wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu bagian timur.

Menurut Elki, sesuai dengan Permen Nomor 17 Tahun 2012, Kawasan Bentangan Alam Karst merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional.

"Artinya, pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst," kata dia.

Ia kembali menjelaskan, Pantai Krakal merupakan wilayah dengan topografi datar di antara bukit-bukit karst di sekitarnya.

Bukit-bukit karst menurutnya penting sebagai tempat resapan air yang nantinya akan menjadi cadangan air bagi wilayah-wilayah di sekitar.

"Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad tersebut, tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst di sekitarnya," ucap Elki.

Ia menambahkan, hancurnya bukit karst dapat menimbulkan rusaknya daya tampung dan daya dukung air.

Selain itu, pada peta KBAK Gunung Sewu bagian timur, wilayah Kapanewon Tanjungsari memiliki zona rawan bencana banjir dan zona rawan amblesan tinggi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com