Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Dunia Pertanyakan Klaim Gunung Padang sebagai Situs Tertua di Dunia

Kompas.com - 18/12/2023, 17:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan potensi gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat sebagai piramida tertua di dunia.

Laporan ini tertulis dalam sebuah artikel berjudul "Geo-Archaeological Prospecting of Gunung Padang Buried Prehistoric Pyramid in West Java" yang terbit di jurnal Archaeological Prospection.

Menurut peneliti, gunung Padang bukanlah sebuah bukit, tetapi konstruksi berbentuk piramida dan berpotensi menjadi yang tertua di dunia.

"Konstruksi tertua, kemungkinan besar berasal dari bukit lava alami kemudian dipahat dan diselimuti secara arsitektural, selama periode glasial terakhir antara 25.000 dan 14.000 SM," tulis peneliti BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Namun, klaim tersebut mendapat sorotan sejumlah arkeolog dunia.

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Situs Gunung Padang


Kurangnya bukti kepurbakalaan

Sejumlah arkeolog dunia menilai, tidak ada bukti yang disajikan untuk membenarkan klaim tentang kepurbakalaan gunung Padang.

Mereka menyebutkan, permukiman di sekitar gunung Padang baru dibangun sekitar 6.000 hingga 7.000 tahun yang lalu.

“Data yang disajikan dalam makalah ini tidak memberikan dukungan terhadap kesimpulan akhirnya, bahwa pemukiman tersebut sudah sangat tua. Namun, hal itulah yang menjadi berita utama,” kata arkeolog Cardiff University, Flint Dibble, dikutip dari The Guardian.

“Saya sangat terkejut makalah ini diterbitkan sebagaimana adanya,” sambungnya.

Para arkeolog menyatakan, ada kemungkinan benda yang ditemukan peneliti dalam makalah itu mungkin memang berusia 20.00 tahun atau lebih.

Namun, bisa saja benda tersebut memang berasal dari alam karena tidak ada bukti adanya keberadaan manusia di lokasi ini, seperti pecahan tulang atau artefak di dalam tanah.

Baca juga: Arkeolog Temukan Tumor Langka Berisi Gigi pada Mumi Perempuan Mesir Berusia 3.000 Tahun

“Jika Anda pergi ke Istana Westminster dan mengambil sampel tujuh meter ke dalam tanah, Anda mungkin memperkirakan umurnya adalah 40.000 tahun,” kata Dibble.

“Namun, bukan berarti Istana Westminster dibangun 40.000 tahun lalu oleh manusia purba. Artinya, ada karbon di bawah sana yang berumur 40.000 tahun. Sungguh luar biasa makalah ini diterbitkan," lanjutnya.

Sementara itu, arkeolog di Southern Connecticut State University di New Haven, Bill Farley menilai, klaim itu terlalu melompat untuk menyimpulkan bahwa ada piramida yang terkubur di bawah tanah.

“Ini benar-benar lemah dan saya pikir sangat masuk akal jika makalah ini diselidiki. Itu tidak layak untuk dipublikasikan dan saya tidak akan terkejut jika akhirnya ditarik kembali," ujarnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com