Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Orang Terluka akibat Kecelakaan Kereta Bawah Tanah di Beijing

Kompas.com - 15/12/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedikitnya 30 orang terluka dalam kecelakaan kereta api bawah tanah di Beijing, China pada Kamis (14/12/2023) malam. Kecelakaan diduga karena salju yang lebat melanda kota tersebut.

Sesaat setelah kecelakaan terjadi, tim penyelamat dari departemen darurat, pemadam kebakaran, kesehatan, dan lalu lintas segera tiba di lokasi dan melakukan operasi penyelamatan, dikutip dar The Star, Jumat (15/12/2023).

Dinas Transportasi Kota Beijing mengatakan, korban yang mengalami luka-luka juga telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Sejauh ini kami telah mencatat lebih dari 30 korban luka. Tidak ada korban meninggal yang tercatat," ungkap juru bicara dinas transportasi kota di jejaring sosial Weibo.

Baca juga: KAI Buka Suara soal Kecelakaan Kereta Api Dhoho Vs Mobil di Jombang

Kronologi kejadian 

Komisi Transportasi Kota Beijing mengatakan, kecelakaan kereta tersebut terjadi pukul 18.57 waktu setempat, di dekat Stasiun Xi'erqi, menuju distrik Changping di bagian utara kota.

Kecelakaan terjadi ketika dua gerbong terakhir dari sebuah kereta metro terpisah dari gerbong-gerbong di depannya, kata pihak berwenang.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak para penumpang jatuh ke tanah, dengan beberapa mengeluh sakit punggung.

Gambar-gambar dari media sosial juga menunjukkan, para penumpang tergeletak di lantai dan sebagian lampu padam.

Selain itu, beberapa penumpang menggunakan palu darurat untuk mencoba memecahkan jendela kereta agar dapat melarikan diri.

Dalam video lainnya, petugas pemadam kebakaran terlihat membantu mengevakuasi seorang penumpang lanjut usia, sementara para penumpang yang terdampar harus melewati salju tebal untuk meninggalkan tempat kejadian.

Baca juga: 7 Kecelakaan Kereta Api Paling Parah dalam Sejarah

Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan

Saat ini, pihak berwenang masih mencari tahu penyebab kecelakaan kereta api bawah tanah yang terjadi di Beijing tersebut.

Namun demikian, bagian jalur yang tidak terpengaruh masih tetap beroperasi, menurut Beijing Subway.

Terkait insiden tersebut, perusahaan juga meminta maaf dan berjanji untuk menanggung biaya pengobatan para penumpang yang terluka.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas kecelakaan yang terjadi malam ini," kata Beijing Subway, operator kereta, di Weibo, dikutip dari Ary News TV, Jumat (15/12/2023).

"Penumpang yang meninggalkan tempat tanpa pendamping selama evakuasi dan merasa tidak enak badan dapat menghubungi kami kapan saja. Kami akan menanggung biaya perawatannya," tambah mereka.

China, terutama Beijing telah dilanda salju sejak Rabu (13/12/2023), dengan operasi kereta api yang terpengaruh dan sekolah-sekolah diliburkan.

Kota ini masih berada dalam status siaga oranye untuk salju lebat, siaga kuning untuk jalan yang licin, dan siaga biru untuk gelombang dingin.

Selain itu, China juga memiliki sistem peringatan cuaca empat tingkat, dengan warna merah menunjukkan peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com