Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Klub Turkiye Jotos Wasit, Liga Dihentikan, Erdogan Angkat Bicara

Kompas.com - 12/12/2023, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liga sepak bola Turkiye, Super Lig dihentikan lantaran adanya insiden memalukan pada pertandingan MKE Ankaragucu melawan Caykur Rizespor pada Senin (11/12/2023).

Insiden tersebut terjadi dengan presiden MKE Ankaragucu selaku tuan rumah, Faruk Koca meninju wasit pertandingan Halil Umut Meler hingga jatuh tersungkur di lapangan.

Video dan foto-foto pemukulan tersebut viral di media sosial setelah dibagikan oleh sejumlah akun. Tampak akibat pukulan itu mata sebelah kiri wasit Meler bengkak berwarna biru. 

Dikutip dari BBC, insiden itu kemudian memicu keributan yang semakin besar dengan melibatkan pemain dan petinggi klub lainnya.

Meler yang tersungkur di lapangan masih menerima beberapa pukulan dan tendangan dari orang lain dan menderita luka termasuk patah tulang ringan.

Baca juga: 15 Pemain Klub Sepak Bola Spanyol Tertinggal Penerbangan Gara-gara Kopi, Kok Bisa?

Setelah itu, Meler dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dokter kepala rumah sakit tempat Meler dirawat, Mehmet Yorubulut mengatakan, luka yang diderita tidak mengancam nyawa Meler.

Dia disebutkan hanya mengalami pendarahan di sekitar mata kirinya dan patah tulang kecil. 

“Kami akan (memantau) wasit kami hingga pagi hari karena trauma kepala. Kami akan mengeluarkannya dari rumah sakit setelah pemeriksaan yang diperlukan di pagi hari,” kata dokter. 

Baca juga: Rekor Skor Terbesar dalam Laga Sepak Bola, Lahir karena 149 Gol Bunuh Diri

Liga dihentikan tanpa batas waktu

Ketua Asosiasi Sepak Bola Turkiye (TFF) Mehmet Buyukeksi menghentikan Super Lig setelah insiden tersebut. Pertandingan di semua liga telah akan ditunda tanpa batas waktu yang belum ditentukan. 

Mehmet mengatakan, serangan terhadap wasit tersebut merupakan hal yang memalukan bagi sepak bola Turkiye. 

Menurutnya, pertandingan sepak bola bukanlah perang yang melukai dan bisa menyebabkan hilangnya korban jiwa.

“Tidak semua tim bisa menjadi juara pada saat yang bersamaan. Kita semua perlu memahami hal ini. Kami mengundang semua orang untuk mengambil tanggung jawab,” ungkapnya.

Asosiasi Wasit dan Pengamat Sepak Bola Aktif Turkiye meminta semua wasit untuk tidak memimpin pertandingan sepak bola sementara waktu.

"Serangan kekerasan terhadap Meler tidak hanya ditujukan kepada wasit kami, Halil Umut Meler, tetapi juga kepada seluruh komunitas wasit,” terang mereka.

Baca juga: Mengapa Pemain Sepak Bola Gandeng Anak-anak Sebelum Pertandingan?

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com