Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pulau Galang yang Diusulkan Jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 09/12/2023, 08:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka kemungkinan Pulau Galang di Batam menjadi tempat penampungan para pengungsi Rohingnya.

Menurutnya, masalah Rohingya perlu diatasi bersama karena hal itu merupakan masalah kemanusiaan.

"Penempatannya di mana, kan dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti akan kita bicarakan lagi apa akan seperti itu," ujarnya, dikutip dari KompasTV, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad pun mengaku siap jika nantinya Pulau Galang benar-benar menjadi tempat penampungan pengungsi Rohingya.

“Kalau negara sudah memiliki kebijakan seperti itu, kami pemerintah daerah siap melaksanakannya," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

"Kami yakin pemerintah pusat pasti sudah memikirkannya secara matang dan siap akan konsekuensi yang akan terjadinya kedepan jika benar Pulau Galang dijadikan lokasi penampungan,” lanjutnya.

Menurut Amsakar, Batam memiliki pengalaman menjadi kamp pengungsi bagi warga Vietnam. Karena itu, wajar jika Pulau Galang menjadi opsi tempat menampung pengungsi Rohingya.

Baca juga: Polemik Penampungan Pengungsi Rohingya di Indonesia, Ditolak Warga tapi Dipuji UNHCR

Berikut profil Pulau Galang:


Baca juga: 184 Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, Siapa Mereka?

Mengenal Pulau Galang

Pulau Galang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Dikutip dari laman Balai Pelestarian Budaya Kepulauan Riau Kemendikbudristek, kata "Galang" memiliki makna "landasan".

Sejarah nama tersebut berasal dari masa Kesultanan Malaka pada abad ke-16.

Saat itu, pulau ini menjadi tempat pembangunan bahtera raja karena memiliki kayu seraya yang melimpah.

Di tengah pembuatan kapal untuk Sultan Malaka, dikisahkan datang seorang penduduk setempat bernama Canang. Namun, para pembuat kapal mengusir Canang yang mengganggu.

Baca juga: Mengenal Pulau Galang, Kamp Pengungsian yang Akan Jadi Lokasi Observasi Penyakit Infeksi Menular

Canang lalu marah dan bersumpah kapal sultan itu tidak bisa turun ke laut. Untuk mengatasinya, tujuh wanita yang hamil anak pertama dijadikan landasan kapal turun ke laut.

Tempat itu lalu disebut sebagai Galangan yang menunjukkan saat para wanita itu menjadi "landasan kapal". Lambat-laun, namanya berubah menjadi Pulau Galang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com