KOMPAS.com - Serangan Israel ke Gaza yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 berimbas pada banyak hal, termasuk pemutusan listrik dan internet serta pembatasan bahan bakar ke wilayah tersebut.
Hal ini memengaruhi kehidupan warga Palestina, terutama mereka yang berada di rumah sakit.
Kondisi ini bahkan menyebabkan Rumah Sakit Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza berhenti beroperasi usai kehabisan bahan bakar untuk menyalakan listrik.
Akibatnya, dua bayi prematur yang dirawat di inkubator meninggal dunia.
Rumah Sakit Al Shifa tercatat menampung total 45 bayi, dengan 37 bayi berada di ruang intensif perawatan neonatal dan terancam tak selamat jika rumah sakit tak segera memiliki bahan bakar guna menyalakan inkubator.
Baca juga: Kisah di Balik Foto Ikonik Pemuda Bawa Bendera Palestina dan Katapel
Direktur RS Al Shifa di Gaza, Palestina, Mohammed Abu Salmiya mengungkapkan, dua bayi prematur yang dirawat di inkubator meninggal pada Sabtu (11/11/2023).
Hal ini terjadi setelah unit perawatan intensif neonatal rumah sakit itu berhenti beroperasi akibat tidak ada listrik.
“Kita berbicara tentang bayi prematur yang memerlukan perawatan sangat intensif," kata Abu Salmiya, kepala kompleks medis tersebut, diberitakan Al Jazeera (11/11/2023).
Menurut dia, kedua bayi meninggal karena rumah sakit kekurangan bahan bakar untuk menyalakan listrik di inkubator yang memungkinkan bayi prematur mendapat suhu hangat dan aliran oksigen konstan.
Suhu yang rendah dan kekurangan aliran oksigen membuat kedua bayi prematur meninggal dunia. Untuk mencegah hal ini, pihak rumah sakit telah menggunakan metode manual untuk menjaga mereka tetap hidup.
“Kami punya listrik sampai pagi. Begitu listrik padam, bayi-bayi yang baru lahir ini akan meninggal sama seperti anak-anak lainnya,” ujar Abu Salmiya.
Tak hanya bayi prematur, ahli bedah RS Al Shifa Mohammed Obeid mengatakan seorang pasien dewasa juga meninggal karena tidak ada listrik untuk ventilatornya.
“Kami ingin seseorang memberi kami jaminan mengevakuasi pasien, karena kami memiliki sekitar 600 pasien rawat inap,” katanya.
Baca juga: Lingkungan RS Indonesia di Gaza Dihantam 11 Rudal, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?
“Situasinya lebih buruk dari yang bisa dibayangkan siapa pun. Kami terkepung di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, dan pendudukan telah menargetkan sebagian besar bangunan di dalamnya,” kata Qidra, dikutip dari Arab News (11/11/2023).