KOMPAS.com - Jahe merah adalah salah satu tanaman rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Sama seperti jahe biasa, masyarakat Indonesia kerap mengolah rempah ini menjadi minuman rebusan bernama wedang untuk menghangatkan tubuh.
Memiliki aroma dan rasa lebih pedas, wedang jahe merah membantu meningkatkan daya tahan tubuh di tengah perubahan cuaca.
Khasiat jahe merah turut diakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia.
Merujuk keputusan tersebut, wedang jahe merah dapat membantu mengatasi selesma alias pilek, infeksi virus yang menyerang hidung dan tenggorokan.
Tak hanya itu, minuman hangat ini juga dapat meredakan sakit pinggang maupun pegal-pegal pada tubuh.
Selain diminum langsung, masyarakat dapat merasakan manfaat tersebut hanya dengan mengoleskan rimpang jahe merah ke bagian tubuh yang sakit.
Lantas, bagaimana efek samping jahe merah?
Baca juga: Hangatkan Tubuh dan Kontrol Gula Darah, Kenali 3 Efek Samping Minum Rebusan Jahe
Minum wedang jahe merah dalam porsi normal setiap hari umumnya tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh.
Namun, dilansir dari Healthline, mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe merah atau varietas jahe lain per hari berpotensi memicu beberapa efek samping.
Berikut beberapa efek samping jahe merah:
Sama seperti bahan pangan pada umumnya, jahe merah dapat memicu reaksi alergi, baik saat dikonsumsi langsung maupun dicampur dengan makanan lain.
Orang yang alergi terhadap rimpang ini biasanya akan merasakan gatal-gatal pada kulit, rongga mulut, dan tenggorokan, serta sesak napas.
Bukan hanya minum wedang jahe merah, reaksi alergi juga dapat muncul saat mengoleskan rempah ini ke kulit.
Sensasi panas yang berasal dari jahe merah berpotensi memicu rasa terbakar, kemerahan, dan iritasi kulit.