Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permohonan Dikabulkan, Mengapa Suku Baduy Minta Sinyal Internet di Wilayahnya Dihapus?

Kompas.com - 08/10/2023, 08:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menghapus sinyal internet di beberapa wilayah suku Baduy.

Kini, wilayah tersebut bebas dari sinyal internet atau blankspot.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak, Banten Anik Sakinah mengatakan, penghapusan sinyal internet tersebut menindaklajuti permintaan suku Baduy pada Juni 2023.

"Bulan Agustus sudah pengendalian, memang kami belum terima surat resminya, tapi sudah di-off-kan, seperti itu hasil dari kajian mereka,” kata Anik, dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Wilayah yang kini tidak memiliki sinyal internet itu antara lain kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Alasan sinyal internet dihapus

Diberitakan sebelumnya, barisan Kolot Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Bantes sepakat meminta pemerintah untuk menghapus sinyal internet di wilayah mereka.

Usulan itu disampaikan Pemimpin Lembaga Ada Baudy ke Bupati Lebak melalui sebuah surat dan disambut baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebab, Imam Rismahyadin.

Alasan penghapusan diusulkan lantaran sinyal internet dinilai berdampak negatif bagi generasi penerus Baduy, terutama mereka yang berada di wilayah Baduy Dalam.

Baca juga: Warga Baduy Minta Sinyal Internet Wilayahnya Dimatikan, Akankah Pengaruhi Panggilan Seluler?

Menurut mereka, keberadaan sinyal internet memudahkan generasi muda mengakses berbagai aplikasi dan konten yang tidak mendidik.

"Kalau di (Baduy) luar kan masih banyak usaha, jadi masih dibutuhkan untuk bisnis online," tutur Kepala Desa Kanekes, Saija.

Permohonan penghapusan sinyal internet diprioritaskan untuk wilayah Bady Dalam yang meliputi kampung Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana.

Baca juga: Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan, Ini Kata Kemenkominfo

Mekanisme penghapusan sinyal internet

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong mengatakan, pihaknya akan melibatkan operator seluler dalam menindaklanjuti permintaan tersebut.

"(Sinyal internet) yang sudah beroperasi itu dioperasikan oleh operator seluler. Jadi, kita duduk bersama mencarikan solusinya seperti apa, apakah kita akan memutus jaringan internet ke Baduy dalam," kata Usman, masih dari sumber yang sama.

Sementara itu, menurut pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, pemutusan sinyal internet di suatu wilayah bisa saja dilakukan. Namun, hal ini membutuhkan upaya khusus.

"Bisa blok WiFi atau seluler dengan alat tertentu. Nanti gelombang satelit juga harus diblok," kata dia.

"Alat baru lagi, karena ada starlink," imbuh Alfons.

Baca juga: Mengenal Asal-usul Internet, Berikut Sejarah Perkembangannya

Anik Sakinah mengonfirmasi penghapusan sinyal internet dilakukan oleh provider pemilik menara Base Transceiver Station (BTS) dengan mengalihkan pancaran sinyal dari tadinya ke Baduy menjadi ke area lain.

“Jadi provider yang me-off-kan, atas permintaan dari Kementerian," ungkapnya.

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Acep Nazmudin | Editor: Farid Firdaus, Teuku Muhammad Valdy Arief).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com