Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi

Kompas.com - 19/09/2023, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komite Warisan Dunia UNESCO di Riyadh, Arab Saudi, menetapkan sumbu filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia, Senin (18/9/2023).

Sumbu filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang sumbu imajiner berupa garis lurus yang ditarik dari Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih (Tugu Golong-gilig).

Dilansir dari laman Kemendikbud, Sumbu Filosofi Yogyakarta berupa simbol dengan makna Hablum minallah dan Hablum minannas. serta manusia dengan alam.

Hablum minallah adalah keselarasan dan keseimbangan hubungan manusian dengan Tuhannya. Sementara Hablum minannas merupakan keterkaitan antara manusia dengan sesama manusia.

Sumbu filosofi Yogyakarta warisan budaya dunia

Keraton Yogyakarta. Salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tanggal 9 Oktober 1755. Jogjakarta.go.id Keraton Yogyakarta. Salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tanggal 9 Oktober 1755.

Penetapan sumbu filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia dilakukan dalam Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committe (WHC) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO. 

Dalam daftar warisan dunia UNESCO, sumbu filosofi Yogyakarta tercatat dengan nama The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks.

”Kami menyampaikan terima kasih kepada UNESCO dan seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung upaya pelestarian sumbu filosofi sebagai warisan dunia yang memiliki nilai-nilai universal yang luhur bagi peradaban manusia di masa kini dan mendatang,” kata Raja Kraton Yogyakarta dan sekaligus Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dilansir dari Harian Kompas, Selasa (19/9/2023).

Simbol keselarasan

Panggung Krapyak di Jalan Kh. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Kota Yogyakarta.Shutterstock/Damar Aji Panggung Krapyak di Jalan Kh. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Kota Yogyakarta.

Dikutip dari Kompas.id, sumbu filosofi atau kosmologis Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang 6 kilometer dari utara ke selatan Yogyakarta.

Garisnya lurus ditarik dari Panggung Krapyak, Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Tugu Pal Putih atau Tugu Golong-gilig.

Sumbu tersebut melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam.

Disebutkan ada lima anasir pembentuknya adalah api (dahana) dari Gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta dan air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta), dan akasa (ether).

Baca juga: Apa Itu Sumbu Filosofi Yogyakarta yang Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com