Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Festival Burning Man di AS Dilanda Cuaca Ekstrem, 70.000 Peserta Terjebak di Tengah Gurun

Kompas.com - 04/09/2023, 21:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 70.000 peserta Festival Burning Man terjebak di Gurun Black Rock, Nevada, Amerika Serikat ketika badai tak biasa terjadi di akhir musim panas.

Pasalnya, hujan lebat mengubah jalanan dan lahan menjadi lumpur, serta menyebabkan para peserta terdampar di lokasi festival.

Daerah tersebut menerima curah hujan lebih dari setengah inci hanya dalam semalam, dikutip dari New York Times.

Di wilayah lain di Nevada, seperti Las Vegas, badai petir yang bergerak cepat dan banjir bandang melanda selama akhir pekan.

Hujan pada Sabtu (2/9/2023) membanjiri banyak tempat perkemahan di festival tahunan tersebut. Penyelenggara pun mendesak para peserta untuk berlindung di tempat dan menghemat makanan.

Baca juga: AS Akan Kirim Amunisi Uranium ke Ukraina, Bisa Tembus Tank Lapis Baja

Pada Minggu (3/9/2023) pagi, banyak peserta membongkar tenda-tenda tak penting dan bersiap untuk keluar lebih cepat, ketika jalanan sudah bisa dilalui.

Namun, hujan deras kembali turun pada sore harinya. Pihak penyelenggara pun melarang peserta untuk mengemudi di area festival, kecuali untuk layanan darurat.

Pergerakan puluhan ribu peserta diyakini akan menjadi mimpi buruk, mengingat kondisi jalan dan kemacetan lalu lintas lebih dari 12 jam pada tahun-tahun sebelumnya.

Dalam festival ini, dilaporkan ada satu orang meninggal dunia. Namun, belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

Tahun ini, Festival Burning Man dibuka pada 27 Agustus dan akan berlangsung hingga Senin (4/9/2023).

Baca juga: Kanada Keluarkan Peringatan Perjalanan bagi Penduduk LGBTQ yang Kunjungi AS

Tentang Burning Man

Burning Man adalah perayaan seni dan ekspresi diri selama sembilan hari.

Burning Man dimulai sebagai pertemuan yang lebih sederhana pada bulan Juni 1986, ketika pendiri Larry Harvey dan Jerry James mengadakan api unggun bersama teman-temannya di Pantai Baker di San Francisco.

Mereka membakar patung kayu setinggi delapan kaki, yang menurut legenda, dilakukan untuk menandai berakhirnya hubungan romantis.

Festival yang telah menarik sekitar 70.000 orang dalam beberapa tahun terakhir ini diadakan di akhir musim panas dan berpuncak pada pembakaran patung kayu menjulang tinggi berbentuk manusia, sesuai nama festival.

Para peserta yang menamakan diri mereka burners, menggambarkan festival ini sebagai latihan kreativitas dan pembangunan komunitas.

Baca juga: Trump Mengaku Tak Bersalah dalam Kasus Campur Tangan Pemilu AS di Georgia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com