Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Gigi Berlubang Menyebabkan Kematian? Ini Kata Dokter Gigi

Kompas.com - 03/09/2023, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial X atau dulu bernama Twitter ramai membahas gigi bolong atau berlubang dapat berujung pada kematian.

Diunggah oleh akun ini, Kamis (31/8/2023), warganet mengatakan, sahabatnya meninggal karena sakit gigi yang semakin memburuk akibat tak kunjung diobati.

Setelah dicek oleh dokter, ternyata pasien terkena penyakit descending necrotizing mediastinitis atau DNM.

"Please take care of your teeth! (Tolong jaga gigimu!)," tulis pengunggah.

Menarik perhatian warganet, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,2 juta kali, disukai 17.000 orang, dan diunggah ulang oleh 6.600 pengguna pada Sabtu (2/9/2023) siang.

Lantas, benarkah gigi berlubang bisa menyebabkan kematian?

Baca juga: Bisakah Scaling Gigi 6 Bulan Sekali dengan BPJS? Ini Penjelasannya


Penyakit DNM dari gigi bolong dapat berujung kematian

Dokter gigi yang juga Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Paulus Januar menjelaskan, penyakit DNM akibat gigi berlubang yang berujung kematian diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi.

"Kasus DNM yang menyebabkan kematian walau jarang sekali terjadi, namun umumnya akibat penyakit gigi dan mulut yang tidak segera dilakukan perawatan," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/9/2023).

Menurut Paulus, sumber penyakit DNM dapat berasal dari rongga mulut, tenggorokan, atau jaringan di sekitar tenggorokan.

DNM adalah infeksi, terutama oleh bakteri Streptokokus dan Staphilokokus yang menjalar ke daerah mediastinum, ruang antara dua paru-paru manusia.

"Sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan di mediastinum. Penyakit DNM sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian," ujarnya.

Pakar di bidang kesehatan gigi masyarakat ini mengungkapkan, sumber penyakit DNM sebenarnya tidak selalu berasal dari infeksi pada jaringan gigi dan mulut.

Jika berasal dari jaringan gigi dan mulut, masalah kesehatan ini dapat disebut sebagai infeksi fokal (focal infection).

Infeksi fokal sendiri merupakan infeksi di suatu bagian tubuh seperti tenggorokan atau jaringan gigi dan mulut, yang dapat berdampak pada bagian tubuh lainnya.

"Namun hingga saat ini, konsep infeksi fokal kerap menjadi bahan perdebatan dan masih terus diteliti lebih lanjut," lanjut Paulus.

Baca juga: Apakah Tambal Gigi Ditanggung BPJS Kesehatan? Simak Prosedurnya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com