Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sejarah "Stand Up Comedy", Pertunjukan Sederhana yang Mendunia

Kompas.com - 26/08/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Stand up comedy adalah seni pertunjukkan komedi yang dilakukan oleh seorang penampil secara langsung di atas panggung. Umumnya, seorang komedian akan membawakan materi dengan gaya monolog.

Awalnya, kesenian ini berbentuk teater. Menurut Britannica, stand up comedy ini dimulai sejak tahun 1800-an di Eropa dan Amerika. Salah satu kota yang menjadi titik awal perkembangan stand up comedy adalah New York, Amerika Serikat.

Hal ini yang mendasari Pandji Pragiwaksono untuk pindah dan membangun kariernya sebagai komika di New York, Amerika Serikat. Bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, ia membagikan kisahnya dalam siniar Beginu bertajuk “Pandji Pragiwaksono, Stand Up Comedy, New York, dan Ambisi”, dengan tautan akses bit.ly/BeginuPandjiP1.

Awal Mula Perkembangan Stand Up Comedy

Menurut Bowery Boys History, kemunculan stand up comedy berasal dari sebuah teater di Amerika Serikat yang bernama The Minstrel Show, pertunjukkan ini diselenggarakan oleh Thomas Dartmouth “Daddy” Rice. Pertunjukkan ini memulai kiprahnya tepat sebelum terjadi perang saudara di Amerika.

Gaya komedi yang dibawakan dalam The Minstrel Show masih sangat sederhana, tetapi hal tersebut justru mampu menarik masyarakat Amerika saat itu.

Baca juga: Dating Apps, Candu yang Tak Disadari

Namun, pertunjukkan ini juga banyak mengandung unsur rasisme. Salah satunya ketika komedian yang sengaja menghitamkan wajah dengan tujuan mengejek warga kulit hitam. Hal ini dipengaruhi oleh tren komedi slapstick atau yang biasa disebut sebagai physical joke.

Setelah itu, muncul sebuah teater bernama Vaudeville. Berbeda dengan The Minstrel Show, teater ini hampir memasukkan seluruh jenis pertunjukkan seperti komedi, musik, sulap, dan lainnya. Komika Vaudeville pun sering melakukan special show.

Pada waktu yang hampir bersamaan, lahir sebuah pertunjukkan bernama Burlesque yang mampu menandingi kepopuleran Vaudeville.

Burlesque hadir dengan mengadopsi segmen The Olio milik The Minstrel Show, yaitu komedian tampil dengan format monolog atau pidato. Selain itu, setting panggungnya pun dibuat lebih kecil agar lebih akrab dengan penonton.

Kiprah Stand Up Comedy di Era Televisi dan Radio

Awalnya industri ini harus bersaing dengan jenis hiburan lain seperti acara musik live dan kelab malam. Namun, kehadiran teknologi membuat stand up comedy lebih dikenal luas.

Melalui Radio dan Televisi, industri ini semakin berkembang. Terlebih, ketika muncul beberapa acara televisi dengan format stand up comedy, seperti The Ed Sullivan Show, The Tonight Show, dan The Steve Allen Show.

Skena Stand Up Comedy di Indonesia

Di Indonesia, konsep pertunjukkan komedi tunggal sebenarnya sudah dimulai sejak era 1970-an. Saat itu muncul sejumlah nama, seperti Srimulat, Warkop DKI, hingga Sersan Prambors.

Namun, saat itu istilah stand up comedy belum populer. Padahal, sebenarnya nama-nama tersebut telah menggunakan format pertunjukkan stand up comedy.

Sebut saja Gepeng Srimulat yang kerap memulai pertunjukkan dengan tampil dengan gaya monolog. Hal serupa juga pernah dilakukan anggota Srimulat lain seperti Basuki, Timbul, Asmuni, dan Mamiek.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com