Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adenomiosis yang Memicu Nyeri Haid Disebut Akan Sembuh Saat Wanita Hamil, Benarkah?

Kompas.com - 23/08/2023, 09:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan tangkapan layar seorang warganet yang menyebut dirinya mengalami nyeri saat menstruasi hingga membuatnya susah berjalan, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini  pada Selasa (15/8/2023). 

Dalam unggahannya, ia mengatakan bahwa dirinya terdiagnosa adenomiosis dan bisa sembuh saat menikah dan memiliki anak.

"Aku cewe umur 21th,blm menikah tapi tiap bulan selalu kontrol ke obgyn hehe mens ku Alhamdulillah selalu lancar tiap bulannya,tapi masalah haid aku sakitnya luar biasa ternyata aku adenomiosis (penebalan dinding rahim) kt dokterku aku terlalu subur dan obat sembuhnya sudah menikah- >hamil punya anak ," tulis pengunggah.

"Untuk adenomiosis ga bahaya cuma nyiksa aja bagi para penderitanya,kalo mens aku sampae susah jalan,aku gamau bergantung sm pain killer jd aku beli kompres haid aja, " tulisnya.

Lantas, benarkah nyeri dan rasa sakit saat menstruasi karena adenomiosis bisa sembuh setelah menikah dan memiliki anak?

Baca juga: Warganet Sebut Tidur Siang Saat Haid Bisa Sebabkan Darah Putih Naik, Ini Kata Dokter


Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) Indra Adi Susianto membantah bila penderita adenomiosis dikatakan bisa sembuh setelah menikah dan memiliki anak.

"Tidak betul (adenomiosis bisa sembuh setelah menikah dan memiliki anak), tapi bisa dikendalikan dengan obat atau operasi," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Indra menjelaskan, adenomiosis merupakan kelainan ginekologi jinak dengan invasi jaringan endometrium ke dalam lapisan miometrium.

Menurut Indra, untuk sementara waktu adenomiosis tidak tumbuh saat wanita sedang hamil.

"Adenomiosis itu terjadi karena berlebihan hormon estrogen, sedangkan saat hamil hormon progesteron lebih dominan dan dapat menekan hormon estrogen. Sehingga saat hamil adenomiosis sementara tidak tumbuh tetapi akan tumbuh lagi saat sudah tidak hamil," kata Indra.

"Saran saya, penderita adenomiosis yang sudah berhasil hamil agar menggunakan KB yang dapat menekan hormon estrogen agar adenomiosis tidak kambuh," tambahnya.

Baca juga: Apakah Wanita Haid Diperbolehkan Datang ke Tempat Shalat Idul Fitri? Ini Penjelasan MUI

Pengobatan adenomiosis

Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati adenomiosis, seperti terapi medikamentosa dan operatif.

"Terapi medikamentosa menjadi pilihan pertama dalam penanganan adenomiosis. Terapi ini dapat meredakan gejala tanpa melakukan terapi operatif pada pasien," ungkap Indra.

Kendati demikian, terapi medikamentosa sendiri tidak dapat digunakan sebagai terapi satu-satunya dalam penanganan adenomiosis.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com