Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Narasi Dugaan Sunscreen Palsu, Nilai SPF Tak Sama dengan yang Tertera di Kemasan

Kompas.com - 18/08/2023, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial ramai dengan dugaan sunscreen palsu yang ditunjukkan dengan perbedaan nilai sun protection factor (SPF) pada kemasan dan pengujian.

Dugaan sunscreen palsu itu muncul dari klaim hasil uji laboratorium secara in vitro dan in vivo.

Kedua pengujian ini merupakan metode yang digunakan untuk mengukur nilai SPF pada tabir surya.

"Fake SPF ataupun SPF Palsu pada SUnscreen lagi heboh banet dan banyak dibahas. Gw penasaran banget sama hasil uji lab yg akan dipublikasikan sama konten kreator Sabtu Besok.

Jujur gw agak kecewa dan sedih sih kalo sampai ada hasil yg jauh bgt sama klaim. Padahal SUnscreen ini salah satu basic skincare yang penting banget," tulis akun Tiktok @reviewbysw.id, Sabtu (12/8/2023).

Dalam unggahan yang berbeda disebut bahwa nilai SPF suatu sunscreen hanya 2. Padahal klaim yang tertera di kemasan menunjukkan nilai SPF-nya adalah 50.

Hingga Jumat (18/8/2023), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 3,3 juta kali dan mendapat komentar 8.788 warganet pengguna TikTok.

BPOM lakukan pemeriksaan

Terkait beredarnya dugaan sunscreen palsu di media sosial, Kompas.com menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (17/8/2023).

Hubungan Masyarakat (Humas) BPOM memastikan bahwa hasil pengujian laboratorium nilai SPF dengan metode secara in vitro dan in vivo yang beredar di media sosial bukan berasal dari pihaknya.

"(Data itu) bukan pengujian dari BPOM," ujarnya kepada Kompas.com.

Kendati demikian, BPOM akan melakukan tindak evaluasi sebagai bentuk tindak lanjut.

"Terkait isu yang beredar mengenai klaim nilai SPF yang tidak sesuai dengan penandaan, BPOM akan mendalami isu tersebut melalui pemeriksaan legalitas produk, sampling dan pengujian, pemeriksaan sarana, dan audit Dokumen Informasi Produk (DIP)," jelas dia.

DIP adalah dokumen informasi produk yang berisi data keamanan, mutu, dan kemanfaatan produk, termasuk di dalamnya mengenai data dukung klaim.

Baca juga: Apa Itu SPF yang Ada pada Sunscreen? Berikut Pengertian dan Manfaatnya

Klaim SPF wajib ada hasil pengujian

Selama ini, BPOM sudah aktif melakukan pengawasan rutin secara pre-market dan post-market terhadap peredaran kosmetik termasuk iklan dan penandaan kosmetik, dan juga informasi yang berkaitan dengan produk di masyarakat.

"Informasi yang beredar di masyarakat mengenai kosmetik tertentu menarik perhatian karena berkaitan dengan isu keamanan, mutu, dan manfaat. Dalam hal ini, BPOM selalu memberikan perhatian dan mengintensifkan pengawasan," kata dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com