KOMPAS.com - Semangka kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan sehat yang menunjang pola makan seimbang bebas lemak.
Menurut Kementerian Kesehatan, semangka merupakan buah dengan kadar air tinggi, yakni mencapai 92 persen, yang bisa membantu mencegah dehidrasi.
Buah dengan nama ilmiah Citrullus lanatus ini juga didapuk sebagai sumber vitamin A, B6, dan C yang sangat baik.
Bukan hanya itu, dilansir dari NDTV, semangka mengandung kalium dan bahan kimia nabati bermanfaat, seperti likopen dan sitrulin.
Kandungan seratnya pun membuat buah yang identik dengan warna merah ini berkhasiat untuk melancarkan sistem pencernaan dan menurunkan berat badan.
Sayangnya, di balik segala manfaat, konsumsi semangka berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping tidak menyenangkan bagi tubuh.
Lantas, apa saja efek samping semangka?
Baca juga: 6 Bahaya Buah Nanas, Potensi Rusak Gigi dan Naikkan Gula Darah
Mengonsumsi semangka terlalu banyak dapat memberi beberapa efek samping tidak terduga. Meski sejumlah efek samping masih belum terbukti oleh penelitian ilmiah.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut efek samping semangka bagi tubuh yang telah didukung penelitian:
Makan semangka dalam jumlah berlebihan dapat mengakibatkan masalah pencernaan, seperti kembung, gas, dan diare.
Dikutip dari Healthline, efek samping ini dipicu tingginya kandungan FODMAP, sekelompok karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat dicerna atau diserap secara perlahan di usus kecil.
Kelompok FODMAP tersebut termasuk oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
Asupan FODMAP tinggi juga dapat menyebabkan gejala mirip sindrom iritasi usus besar, serta memperburuk penyakit refluks gastroesofagus atau GERD pada orang sehat.
Selain FODMAP, buah dengan kandungan air melimpah ini juga memiliki indeks glikemik atau GI yang tinggi.