KOMPAS.com - Mengkudu merupakan buah tropis dengan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah dengan rasa pahit ini tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Morinda citrifolia atau mengkudu dalam pengobatan tradisional kerap digunakan sebagai obat sembelit, infeksi, nyeri, dan arthritis atau radang sendi.
Dilansir dari Healthline, manfaat mengkudu termasuk meningkatkan daya tahan tubuh, menghilangkan rasa sakit, serta mendukung sistem kekebalan tubuh.
Buah ini juga membantu mengurangi kerusakan sel akibat asap tembakau dan meningkatkan kesehatan jantung pada perokok.
Meski mengandung banyak manfaat, mengkudu juga menyimpan bahaya dan efek samping jika dikonsumsi dengan asal-asalan.
Lantas, apa saja bahaya mengkudu?
Baca juga: 4 Bahaya Sirih Merah jika Dikonsumsi Berlebihan, Apa Saja?
Mengkudu umumnya dikonsumsi dengan cara diolah menjadi jus, dikutip dari WebMD.
Konsumsi jus mengkudu pun secara umum aman jika digunakan dalam kurun waktu hingga tiga bulan.
Namun, masalah kesehatan berupa kerusakan hati turut dilaporkan terjadi pada sejumlah orang yang minum jus mengkudu secara berturut-turut selama beberapa minggu.
Berikut bahaya mengkudu yang berpotensi dirasakan beberapa orang:
Mengkudu kaya akan kalium atau potasium, mineral yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, memecah karbohidrat, dan membangun protein.
Baik untuk tubuh, sayangnya konsumsi mengkudu berlebihan dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah.
Jika kadarnya berlebih, tubuh akan mengalami hiperkalemia dengan gejala mudah lemas, mual, muntah, hingga gangguan pernapasan.
Kondisi tersebut lama-kelamaan dapat berimbas pada kinerja jantung, seperti perlambatan detak jantung.
Dilansir dari Medical News Today, orang dengan gangguan ginjal tidak cocok mengonsumsi jus mengkudu.