KOMPAS.com - Stroberi merupakan buah berukuran kecil yang identik dengan warna merah berbintik-bintik putih.
Bintik putih pada stroberi tampak seperti biji yang menyebar hampir di seluruh permukaan buah.
Meski mirip, titik-titik tersebut bukanlah biji yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan.
Lantas, apa nama dan fungsinya?
Dilansir dari IFL Science, bintik-bintik putih pada stroberi yang tampak seperti biji bernama achenes.
Bukan biji, achenes justru buah yang mengandung satu biji untuk perkembangbiakan tanaman stroberi.
Istilah achene sendiri mengacu pada buah kering sederhana yang dihasilkan banyak spesies tumbuhan berbunga, termasuk quinoa dan buckwheat.
Sebaliknya, daging stroberi dengan kulit berwarna merah yang biasa dikonsumsi bukanlah buah sebenarnya. Itu adalah jaringan wadah bengkak yang menahan buah "asli" alias achenes di seluruh permukaannya.
Saat bunga tanaman stroberi diserbuki, buahnya tidak akan membengkak seperti tanaman pada umumnya.
Sebagai gantinya, justru jaringan wadah pada tanaman inilah yang akan membengkak dan menghasilkan daging yang dapat dimakan.
Baca juga: 6 Buah Termahal di Dunia: Stroberi Rp 59 Juta hingga Melon Rp 675 Juta
Bukan hanya itu, tidak seperti namanya yang mengandung kata "beri", stroberi sebenarnya tidak masuk klasifikasi buah beri.
Dilansir dari laman Fakultas Pertanian UMA, secara botani buah beri memiliki tiga lapisan daging yang berbeda.
Bagian tersebut, yakni exocarp atau kulit luar, mesocarp atau bagian tengah berdaging, serta endocarp alias bagian dalam yang menyimpan biji.
Misalnya dalam buah anggur, bagian kulit tipis luarnya adalah exocarp dan bagian tengah yang berdaging merupakan mesocarp.