Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bladerunner, Paus yang Terkena Baling-baling Kapal, Puluhan Tahun Hidup dengan Bekas Luka Khas

Kompas.com - 30/07/2023, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai mamalia besar di tengah lautan, paus tak jarang menjadi "sasaran" baling-baling kapal yang tengah melintas.

Pengalaman terkena baling-baling kapal secara tidak sengaja pernah dialami seekor paus bungkuk di perairan Australia.

Lebih dari dua dekade lalu, tepatnya pada 2001, paus bungkuk yang dikenal dengan nama Bladerunner itu tak sengaja terlukai penggerak kapal laut di Sydney.

Namun, dikutip dari Sydney Morning Herald (2/7/2014), dia berhasil bertahan hidup meski harus dihiasi beberapa bekas luka, termasuk luka 30 sentimeter di sepanjang sisi ekornya.

Baca juga: Lebih dari 50 Paus Mati Terdampar di Australia dengan Posisi Bergerombol, Ada Apa?


Bladerunner, si puas dengan bekas luka khas

Penampakan si paus bungkuk sempat diabadikan oleh operator tur paus, Cat Balou Cruises, pada 2008.

Kala itu, sosoknya tampak mencolok dari paus bungkuk biasanya lantaran memiliki guratan bekas luka yang dalam.

Guratan bekas luka akibat musibah itu pun membuat si paus bungkuk betina menjadi pusat perhatian pemerhati mamalia laut, hingga menjulukinya dengan nama Bladerunner.

Melalui unggahan Facebook pada 19 Oktober 2013, Cat Balou Cruises kembali bertemu dan mengabadikan Bladerunner yang tengah berenang di Twofold Bay, Eden, New South Wales, Australia.

Tak sendiri, menurut Cat Balou Cruises, Bladerunner tampak ditemani oleh pendamping dan anaknya.

"Bladerunner kembali ke Eden! Sore ini kami melihat kembali seorang teman lama, yang dikenal di kalangan pengamat paus sebagai BLADERUNNER," tulis Cat Balou Cruises.

Baca juga: 99 Persen Paus Orca Alami Penyakit Kulit, Apa Dampaknya?

Senada, pemilik Cat Balou Cruises, Rosalind Butt pun mengaku 2008 dan 2013 adalah momen dua kali sepanjang hidupnya melihat Bladerunner.

"Sepertinya zebra, ada garis-garis di atasnya. Saat kami semakin dekat, kami melihat lukanya sangat parah, pasti kapal besar yang menabraknya," ungkap Butt.

Bahkan, menurut Butt, meski luka kerap menghiasi tubuh paus, dirinya belum pernah menyaksikan luka berbentuk garis-garis besar seperti Bladerunner.

"Dia mungkin salah satu hewan paling unik yang pernah saya lihat," katanya.

Tujuh tahun kemudian, seperti diberitakan ABC News (23/10/2020), sosoknya kembali muncul di lepas pantai Cape Hauy di Semenanjung Tasman, Australia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com