Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsar Bomba, Bom Nuklir dengan Ledakan Terbesar di Dunia

Kompas.com - 30/07/2023, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comTsar Bomba atau bernama resmi RDS-220 Soviet merupakan bom berjenis termonuklir terkuat yang pernah diledakkan di dunia sampai saat ini.

Tsar Bomba yang merupakan bom milik Uni Soviet ini diledakkan dalam uji coba pada 30 Oktober 1961 di Pulau Novaya Zemlya.

Dikutip dari IFLScience, Tsar Bomba atau secara harfiah diartikan sebagai “raja bom” memiliki kekuatan sekitar 50 megaton atau setara dengan 50 juta ton bahan peledak konvensional.

Ledakan itu diperkirakan 10 kali lebih kuat dari semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II atau lebih dari 1.500 kali gabungan kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Bom ini memiliki sejumlah nama atau kode sebutan lainnya, seperti Big Ivan, Project 7000, JOE 111, atau Kuzka’s Mother, ungkapan Rusia yang pada dasarnya berarti “kami akan memberi Anda pelajaran dengan cara yang brutal”.

Baca juga: Kisah Oppenheimer, Einstein, dan Bom Atom: Kebenaran di Balik Hubungan Mereka

Awalnya berkekuatan 100 megaton

Dilansir dari Britannica, awalnya bom yang menghasilkan ledakan buatan manusia terbesar di dunia ini memiliki kapasitas kekuatan 100 megaton.

Namun, ledakan itu dianggap terlalu berbahaya untuk situasi pengujian sehingga bom tersebut dimodifikasi untuk menghasilkan kekuatan 50 megaton.

Adapun bobotnya mencapai 27 ton dengan panjang sekitar 8 meter dan berdiameter sekitar 2 meter.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Atom Hiroshima 6 Agustus 1945, 140.000 Tewas

Dibawa oleh pesawat Tupolev

Sebelum diledakkan di Pulau Novaya Zemlya, Tsar Bomba dibawa oleh pesawat Tupolev Tu-95V yang sudah dimodifikasi.

Bom itu dilengkapi dengan parasut khusus yang akan memperlambat kecepatannya saat jatuh.

Hal tersebut memungkinkan untuk pesawat bisa terbang menuju jarak yang aman dari ledakan sehingga tidak terkena dampaknya.

Pesawat yang dipiloti oleh Andrey Durnovtsev lepas landas dari Semenanjung Kola pada 30 Oktober 1961. Selain itu, terdapat juga pesawat pengamat untuk mengawasinya.

Sekitar pukul 11.32 waktu Moskow, Tsar Bomba dijatuhkan di atas lokasi uji Teluk Mityushikha, pulau Novaya Zemlya.

Bom tersebut meledak sekitar 4 km atau 2,5 mil di atas tanah yang kemudian menghasilkan awan jamur setinggi lebih dari 60 km dengan kilatan ledakan terlihat sampai dengan 1.000 km jauhnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bom Atom Dijatuhkan di Nagasaki, Tewaskan 80.000 Penduduk

Dampak ledakan Tsar Bomba

Replika Tsar Bomba, bom nuklir terbesar milik Uni Soviet. Bom hidrogen dan merupakan jenis senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan dengan kekuatan mencapai 50 megaton.Croquant via WIKIMEDIA COMMONS Replika Tsar Bomba, bom nuklir terbesar milik Uni Soviet. Bom hidrogen dan merupakan jenis senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan dengan kekuatan mencapai 50 megaton.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com