Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Atom Hiroshima 6 Agustus 1945, 140.000 Tewas

Kompas.com - 06/08/2022, 09:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 77 tahun lalu, tepatnya 6 Agustus 1945, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom di kota Hirosima, Jepang.

Bom atom tersebut kemudian menewaskan sekitar 140.000 orang dan memberikan efek radiasi yang bertahan selama bertahun-tahun.

Pada kala itu, AS dan Jepang terlibat pada konflik Perang Dunia ke-II dengan mengikuti kubu yang berbeda.

AS, Ingris, Perancis, Uni Soviet, dan China tergabung dalam blok sekutu. Sedangkan Jepang, Jerman dan Italia berada dalam blok sentral.

Dikutip dari History, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tersebut ternyata belum dapat membuat Jepang menyerah.

AS kemudian kembali menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945 dan akhirnya membuat Jepang menyerah.

Kaisar Jepang Hirohito mengumumkan penyerahan tanpa syarat negaranya dalam Perang Dunia ke-II pada 15 Agustus 1945.

Baca juga: Alami Ledakan Nuklir, Kenapa Hiroshima-Nagasaki Bisa Dihuni, tapi Chernobyl Tidak?

Proyek Manhattan

Sebelum Perang Dunia Ke-II terjadi pada 1939, sekelompok ilmuwan AS prihatin terhadap penelitian senjata nuklir yang dilakukan oleh Nazi Jerman.

Pada 1940, AS mulai mendanai program pengembangan senjata atomnya sendiri setelah masuk ke dalam Perang Dunia ke-II.

Proyek rahasia tersebut kemudian diberinama dengan nama kode "Proyek Manhattan" dengan dipelopori oleh Korps Insinyur Angkatan Darat AS.

Selama beberapa tahun berikutnya, para ilmuwan yang dipimpin oleh J. Robert Oppenheimer bekerja untuk mengubah uranium dan plutonium menjadi bom atom.

Akhirnya pada 16 Juli 1945, Proyek Manhattan mengadakan uji coba bom atom pertamnya di Alamogordo, New Mexico.

Disaat yang sama dengan uji coba bom atom pertama AS, pihak sekutu telah berhasil melumpuhkan Jerman di Eropa.

Mengetahui rekannya telah kalah, Jepang tetap berjuang mempertahankan wilayahnya di Pasifik.

Dalam posisi yang terjepit membuat perlawanan Jepang kepada pihak sekutu menjadi lebih mematikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com