Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Akhirnya Memecahkan Rahasia Sebagian Aksara Kuno yang Ditemukan 70 Tahun Lalu

Kompas.com - 21/07/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti berhasil menguraikan sebagian tulisan dari aksara Kushan yang selama ini menjadi misteri.

Aksara Kushan sendiri menjadi sebuah sistem penulisan yang membingungkan bagi para ahli bahasa sejak pertama kali ditemukan pada 1950-an.

Para peneliti menguraikan teks kuno tersebut menggunakan prasasti di permukaan batu yang ditemukan di dekat Ngarai Almosi di barat laut Tajikistan pada 2022.

Aksara kuno tersebut mencakup beberapa bagian dari bahasa yang telah punah yang dikenal sebagai bahasa Baktria.

"Kami telah menemukan apa yang disebut 'aksara Kushan' yang digunakan untuk merekam bahasa Iran Tengah yang sebelumnya tidak dikenal," kata penulis utama studi Svenja Bonmann, seorang ahli bahasa komparatif dari University of Cologne di Jerman dilansir dari Live Science, Kamis (20/7/2023).

"Dengan kata lain, kami telah menguraikan aksara tersebut," tambahnya.

Baca juga: Peneliti Menemukan Air Tertua di Bumi yang Berusia Miliaran Tahun, Bagaimana Rasanya?


Tulisan sulit dipahami 

Bahasa Iran Tengah ini kemungkinan merupakan salah satu bahasa resmi Kekaisaran Kushan, yang terbentang di Asia Tengah dan barat laut India antara 200 SM dan 700 M.

Pada puncak kekuasaannya, pada abad kedua Masehi, Kekaisaran Kushan hidup berdampingan dengan Kekaisaran Romawi.

Pengembara Eurasia kuno yang awalnya menetap di Kekaisaran Kushan atau yang disebut "Tokharia" oleh para penulis Yunani, mungkin juga menggunakan bahasa tersebut.

Kemudian, oleh para peneliti diusulkan untuk disebut Eteo-Tokharia, "eteo" adalah awalan yang digunakan oleh para sarjana modern yang berarti benar atau asli.

"Naskah yang terkait dengan bahasa Kushan ini tetap sulit dipahami sebagian karena banyak teks yang tidak bertahan dalam perjalanan waktu," kata Bonmann.

"Sebagian besar dari apa yang ditulis pada saat itu mungkin direkam pada bahan organik, seperti daun pohon palem atau kulit pohon birch. Bahan organik terurai dengan sangat cepat, yang berarti hampir tidak ada yang tersisa," sambungnya.

Namun, karakter yang diukir di dinding gua dan dilukis di atas keramik telah bertahan di seluruh Asia Tengah dan memberikan petunjuk tentang bahasa Kushan.

Para arkeolog telah menemukan beberapa lusin prasasti sejak akhir 1950-an, sebagian besar di wilayah yang sekarang bernama Tajikistan, Afghanistan, dan Uzbekistan.

"Para peneliti telah mengerjakan hal ini selama beberapa dekade, sebagian besar di Perancis dan Rusia, tetapi mereka hanya mendapat sedikit keberhasilan," kata Eugen Hill, seorang profesor linguistik komparatif di University of Cologne yang tidak berpartisipasi dalam penelitian tersebut.

Baca juga: Peneliti Temukan 2.000 Mumi Kepala Domba Jantan di Kuil Ramses II, untuk Apa?

Halaman:

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com