KOMPAS.com - Temulawak adalah salah satu bumbu dapur dengan segudang manfaat bagi kesehatan.
Rimpang bernama ilmiah Curcuma xanthorrhiza ini kerap diolah menjadi jamu untuk meningkatkan nafsu makan, terutama pada anak-anak.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), temulawak mengandung xantorrhizol yang membawa sifat antibakteri, antiradang, serta antioksidan.
Kandungan yang sama turut menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, serta ampuh untuk melancarkan peredaran darah.
Kendati kaya akan manfaat, konsumsi temulawak berlebihan dapat membawa efek samping bagi tubuh.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Jahe, Kunyit, Laos, dan Kencur
Lalu, apa saja efek samping temulawak?
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah
Sama seperti tanaman dari genus Curcuma lain, temulawak mengandung zat yang disebut kurkumin.
Dikutip dari Healthline, konsumsi kurkumin dalam dosis rendah dianggap aman dan tidak memiliki efek samping.
Sebuah studi terhadap 10 orang dewasa turut menemukan, konsumsi 490 miligram kurkumin setiap hari selama seminggu tidak menimbulkan efek samping.
Namun, sebagian kecil orang kemungkinan akan mengalami beberapa efek samping saat makan temulawak dalam jumlah lebih tinggi.
Baca juga: 6 Manfaat Daun Murbei yang Jarang Diketahui, Baik untuk Jantung, Otak, dan Kulit
Sejumlah efek samping temulawak tersebut, meliputi:
Sebagian orang dapat mengalami masalah pencernaan ringan, seperti kembung, refluks asam, perut kembung, dan diare.
Efek samping tersebut dapat dirasakan jika mengonsumsi temulawak lebih dari 1.000 miligram per hari.
Penelitian pada 2006 dan 2019 menunjukkan, mengonsumsi temulawak sebanyak 450 miligram atau lebih dapat membawa efek samping.