Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa menjadi potensi pariwisata. Sektor ini juga memiliki posisi strategis dalam peningkatan devisa negara.
Mengutip laman Kominfo, tahun lalu industri pariwisata Indonesia mampu menyumbang sekitar 10 miliar USD untuk devisa negara. Perolehan tersebut membuat pariwisata menjadi sektor penghasil devisa terbesar nomor empat setelah minyak, batu bara, dan kelapa sawit.
Potensi ini pun menjadi perhatian khusus bagi komunitas Gelang Projo. Komunitas yang memiliki perhatian khusus dalam pengembangan sektor pariwisata wilayah Magelang, Kulon Progo, dan Purworejo.
Mereka berupaya melakukan standarisasi agar pelayanan wisata dapat berjalan dengan maksimal.
Bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, mereka membahas semangat mengembangkan konservasi dan ekonomi pariwisata dalam siniar Beginu bertajuk “Gelang Projo, Upaya Merawat Pariwisata Berjangka Panjang”, dengan tautan akses dik.si/BeginuGelangP2.
Sektor pariwisata merupakan salah satu tulang punggung ekonomi kreatif Indonesia. Menurut Media Keuangan Kemenkeu, Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam laporan Tourism Trend and Policies 2022 menyebutkan, pada 2019 sektor pariwisata menyumbang 5 persen dari pendapatan domestik bruto (PBD) Indonesia.
Baca juga: Peran UMKM Menahan Resesi Ekonomi 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada triwulan I 2023 secara kumulatif mencapai 2,5 juta kunjungan atau naik 508,87 persen dibanding periode yang sama pada 2022.
Dalam rangka pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf membagi potensi sektor pariwisata atas empat sub-bab.
Destinasi pariwisata merupakan inti utama dari pembangunan pariwisata. Dalam pengembangannya, daya tarik wisata sebaiknya dibangun secara sinergis dengan memerhatikan fasilitas wisata, fasilitas umum dan aksesibilitas.
Pembangunan pariwisata juga harus berbasis pemberdayaan masyarakat yang mengadopsi sistem yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi yang ada.
Ragam potensi tersebut antara lain adalah kekayaan dan keragaman sumber daya pariwisata nasional, pertumbuhan pembangunan infrastruktur dan konektivitas jaringan antar destinasi, dan Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang prospektif.
Dalam memaksimalkan pembangunan pariwisata, pemerintah Indonesia perlu mendorong akselerasi pemasaran pariwisata dengan membangun citra positif mengenai destinasi wisata Indonesia.
Selain itu, sektor pariwisata Indonesia juga perlu beradaptasi dengan media dan teknologi informasi agar dapat memaksimalkan upaya pemasaran pariwisata. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia bisa melakukan promosi beragam untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sebagai modal untuk melakukan akselerasi industri pariwisata, Indonesia perlu memiliki sistem pariwisata yang dapat menciptakan rantai nilai usaha yang beragam. Pasalnya, hal tersebut akan meningkatkan daya saing untuk produk dan bisnis menjadi lebih baik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya