KOMPAS.com - Pengguna Twitter ramai-ramai mengaku berpindah ke media sosial lain, yakni Truth Social.
Ini terjadi setelah CEO Twitter Elon Musk menerapkan aturan baru untuk membatasi jumlah twit yang bisa dibaca oleh pengguna pada Minggu (2/6/2023).
Keriuhan Truth Social pun terekam dalam populer Twitter dengan 78.500 twit.
Bahkan pengguna Truth Social disebut melonjak dalam 24 jam terakhir hingga menyebabkan aplikasi itu sempat down.
Lantas, apa itu Truth Social?
Baca juga: Twitter Terapkan Limit Jumlah Cuitan yang Bisa Dilihat Pengguna Per Hari, Ini Rinciannya
Truth Social merupakan platform media sosial dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diluncurkan pada 2022.
Platform ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti layanan utama seperti Twitter atau Facebook, dikutip dari PC Magazine.
Sebaliknya, Truth Social adalah platform media sosial lain yang dirancang untuk melawan persepsi "woke culture" dan lebih sedikit tentang aksesibilitas konten.
Pada awal peluncurannya, Trump menyebut Truth Social tidak akan mengotak-atik algoritma untuk manipulasi politik dan demonetisasi.
Truth Social memiliki kemiripan dengan Twitter dan dibuat menggunakan lisensi sumber terbuka dari Mastodon yang awalnya dibuat sebagai alternatif Twitter.
Ada dua entitas di balik Truth Social.
Pertama adalah Trump Media & Technology Group (TMTG) yang dibentuk pada Februari 2021 oleh Donald Trump.
Perusahaan juga menggunakan nama T Media Tech LLC di beberapa tempat
Kedua adalah Digital World Acquisition Corp. (DWAC), SPAC yang diperdagangkan secara publik yang didirikan oleh bankir Miami Patrick Orlando.
Baca juga: Alasan Elon Musk Batasi Jumlah Akses Twit Penguna Twitter
Seperti disebutkan sebelumnya, Truth Social memiliki kemiripan dengan Twitter.