Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Asyik Nonton Indiana Jones Jilid 5

Kompas.com - 02/07/2023, 14:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 1981, George Lucas berkomplot dengan Steven Spielberg mempersembahkan mahakarya Indiana Jones jilid pertama.

Masih teringat bagaimana saya antusias menonton film laga petualangan keren dibintangi oleh Harrison Ford tersebut.

Namun setelah Lucas-Spielberg lanjut memproduksi Indiana Jones sampai jilid ke 4, terus terang menurut selera subyektif saya, serial film laga bertema arkeologis itu secara bertahap dari jilid ke jilid mutunya terus merosot.

Maka semula saya enggan menonton Indiana Jones jilid V, yang saya khawatir bermutu lebih rendah ketimbang jilid IV, yang mutunya lebih rendah ketimbang jilid III, yang lebih rendah ketimbang jilid II, sambil terbukti lebih rendah mutu ketimbang jilid I.

Masih ditambah kekhawatiran bahwa Harrison Ford yang kini berusia 80 tahun sebenarnya sudah tidak layak tampil sebagai pemeran utama film laga penuh akrobat jungkir-balik dan baku hantam tersebut.

Ternyata benar bahwa pada bagian awal yang berlatar belakang waktu menjelang akhir Perang Dunia II pada 1945, saya sempat kecewa sebab Harrison Ford yang pada kenyataan sudah lansia ditampilkan dengan tipu-tipu deep fake serta kosmetik tata rias sinematografi sebagai sosok superhero muda belia tanpa kerut sedikitpun di wajah dan tetap kekal bertubuh kekar perkasa seperti pada tahun 1981.

Namun setelah adegan beralih ke masa pertama kali Amerika Serikat berhasil mendaratkan tiga astronot dengan Apollo XI di permukaan rembulan langsung kecewa saya sirna sebab Harrison Ford ditampilkan tanpa kosmetik tata rias sebagai sosok manusia secara apa adanya dengan wajah keriput dan otot peot.

Menakjubkan bagaimana laskar kerja Lucas-Spielberg sangat cermat dalam mendayagunakan daya AI untuk memilih latar belakang zaman dengan busana, surat kabar, majalah, mobil secara akurat historis demi menghindari cemooh anakronisme.

Secara personal Indiana Jones V juga bermakna khusus bagi saya karena adegan puncak yang terjadi di gua Telinga Dionisus. Kebetulan pada 10 Juni 2023, Kompas.com memuat naskah saya berjudul “Musik dan Fisika” di mana sebelum menonton Indiana Jones V secara kebetulan saya sudah menulis tentang akustik ajaib gua Telinga Dionisus di Sirakusa tersebut.

Film Indiana Jones V berhasil menghimpun teknologi audio-visual sinematografi yang memang sudah jauh berkembang ketimbang Indiana Jones IV yang diproduksi pada 2008 untuk optimal didayahgunakan pada Indiana Jones V.

Alhasil Indiana Jones V justru merupakan puncak dari seluruh film Indiana Jones.

Tim kerja Lucas-Spielberg mengerahkan segenap kesaktian seolah bertriwikrama maksimal sakti mandraguna dalam menggarap Indonesia Jones V menjadi mahakarya sinematografi tidak kalah keren dari film laga sekaligus dongeng ilmiah manapun (termasuk serial Avenger-nya MCU) yang pernah saya tonton selama hidup saya yang sudah di ambang ajal ini.

Sampai dengan adegan terakhir, Jones berjumpa dengan astronom, filsuf, fisikawan, merangkap matematikawan Archimedes dan ingin tinggal di abad III sebelum Masehi agar bisa lebih mempelajari iptek arkeologis langsung dari Archimedes kemudian dipaksa oleh putri-baptisnya untuk kembali ke masa Jones semula hidup, saya terpukau, terpana dan terpesona akibat tergetar sukma sampai kepala tergeleng-geleng serta tertawa terbahak-bahak bahkan saya yang makin tua makin cengeng ini diam-diam meneteskan air mata terharu di tengah kegelapan gedung bioskop yang menayangkan film seru di layar lebar tersebut.

Menakjubkan betapa kreatif kerja Lucas-Spielberg gemilang berjaya mempersatukan unsur-unsur arkeologis, sejarah, geopolitik, matematika, fisika, teori kuantum, filsafat sama metafisika, bahkan teori memundurkan waktu didukung dramaturgi dan teknologi sinematografi mutakhir menjadi sebuah mahakarya sinematografi unggul berkisah dongeng ilmiah tersebut.

Sementara ini saya sedang menghasut para sahabat yang profesor filsafat, sejarah, arkeologi, fisika dan matematika untuk nonton bareng Indiana Jones V sebagai hiburan fiksi ilmiah maupun tidak ilmiah, demi sejenak mengendorkan ketegangan otot dan otak para guru besar dalam menghadapi arus gelombang perkembangan iptek berkelanjutan tanpa henti.

Tiada hari tanpa inovasi di semesta iptek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com