Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Turun meski Makan Daging Kurban, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 29/06/2023, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Naiknya kadar kolesterol dikhawatirkan oleh sebagian orang setelah mereka menyantap daging kurban.

Pasalnya, kolesterol yang melonjak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dilansir dari Kemenkes, kolesterol yang dapat memicu beberapa gangguan kesehatan adalah zat lemak seperti lilin dalam tubuh manusia dan beberapa makanan.

Kolesterol diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh dan sekitar seperempat dari senyawa ini dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.

Baca juga: Aneka Resep Bumbu Sate Kambing, Cocok untuk Momen Idul Adha

Baca juga: MUI Keluarkan Panduan Pelaksanaan Kurban Saat Idul Adha 2023, Apa Saja Isinya?

Lantas, bagaimana cara menurunkan kolesterol setelah mengonsumsi daging kurban?

Penyebab kolesterol meningkat

Dokter Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Hospital Inge Permadhi mengatakan, kolesterol dapat berasal dari lemak hewani yang disebut sebagai gajih.

Ia menjelaskan bahwa bagian itulah yang menentukan seberapa banyak kolesterol yang masuk ke dalam tubuh usai mengonsumsi daging kurban.

"Kalau daging tidak mengandung banyak gajih atau lemaknya sedikit, seharusnya kolesterolnya sedikit," kata Inge, dikutip dari Kompas.com.

Selain konsumsi gajih, Inge juga membeberkan 2 faktor lain yang menyebabkan kolesterol meningkat.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Selama Perayaan Idul Adha

Berikut penjelasannya:

1. Kebiasaan makan tidak sehat

Inge mengatakan, terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat, terutama yang tinggi lemak seperti gajih, dapat meningkatkan kolesterol.

Kebiasaan makan seperti itu dapat meningkatkan kolesterol sebelum orang mengonsumsi daging kurban yang dibagikan ketika Idul Adha.

Namun, tidak semua orang menyadari hal tersebut dan mereka baru mengetahuinya ketika melakukan pemeriksaan kolesterol di laboratorium setelah mengonsumsi daging kurban.

Saat itulah mereka menilai daging kurban menjadi pemicu kolesterol meingkat padahal yang sebenarnya adalah kebiasaan makannya yang tidak sehat.

Sehari-hari sudah hiperkolesterolemia. Ditambah makanan Idul Adha yang tinggi akan lemak dari hewani, tinggi kolesterol, dan juga bersantan," jelas Inge.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com