KOMPAS.com - Jutaan jangkrik Marmon yang menyelimuti jalanan dan bangunan di Nevada, Amerika Serikat, memicu kekhawatiran publik.
Sebuah rumah sakit setempat harus mengerahkan sapu dan peniup daun untuk membuka jalan bagi pasien yang masuk ke dalam gedung.
Jangkrik-jangkrik itu bahkan membuat jalan raya menjadi berbahaya ketika sejumlah besar dari mereka hancur.
"Mereka terlindas dan hancur. Jalan-jalan bisa tertutup jangkrik dan menjadikannya licin," kata ahli entomologi untuk Departemen Pertanian Nevada, Jeff Knight dikutip dari The Guardian.
"Kami mengalami sejumlah kecelakaan yang disebabkan oleh jangkrik," sambungnya.
Terlepas dari namanya, serangga itu secara biologis bukanlah jangkrik, tetapi tonggeret besar yang memiliki perisai dan sangat mirip dengan belalang.
a plague of crickets in nevada
— ian bremmer (@ianbremmer) June 14, 2023
the end is nighpic.twitter.com/8sWhk9ErFp
Baca juga: Suara Jangkrik Disebut Ampuh Usir Tikus, Benarkah?
Hewan tersebut tidak bisa terbang, melainkan hanya berjalan dan melompat.
Jangkrik Marmon akan bertelur di musim panas, tidak aktif di musim dingin, dan menetas di musim semi.
Namun, karena tahun ini musim dingin dan hujan tidak biasa, maka proses penetasan tertunda.
Sejumlah besar serangga yang bergerak melintasi Nevada dapat bertahan pada puncaknya selama empat hingga enam tahun.
Knight telah merawat tanah pertanian Nevada untuk jangkrik Mormon sejak 1976 dan telah mengalami sekitar 40 wabah pada waktu itu.
Menurutnya, populasi jangkrik yang tinggi telah bergerak melalui Elko dan kota-kota lain selama beberapa tahun terakhir.
Mereka tidak harus bermigrasi dari satu tempat tertentu ke tempat lain, seperti yang dilakukan kupu-kupu.
Baca juga: Cara Ampuh Mengusir Jangkrik dari Rumah dengan Bau Menyengat
Namun, mereka cenderung mencari lebih banyak ruang.
"Kepadatan populasi inilah yang memicu mereka untuk mengatakan, 'Jumlah kita terlalu banyak di sini, kita harus bergerak'," jelas Knight.