KOMPAS.com – Keluhan warganet soal munculnya bintik-bintik di area bawah hidung, viral di media sosial Twitter.
Unggahan itu ditayangkan oleh akun ini pada Senin (19/6/2023).
Dalam unggahan tersebut, terdapat gambar contoh bintik yang dimaksud oleh pengunggah.
“Tanyarl ada yang pernah ngalamin ini gak. Aku ada di bawah hidung. Kira-kira apa ya obatnya udah 2x muncul tapi gak sering. Pict dari google,” tulis pengunggah.
Tanyarl ada yang pernah ngalamin ini gak. aku ada di bawah hidung. kira kira apa ya obatnya udah 2x muncul tapi gak sering. pict dari google pic.twitter.com/G5avsSkXnG
— Tanyarl ? ???? REP OOT/LINK AFF/JUALAN (@tanyarlfes) June 19, 2023
Hingga Selasa (20/6/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 755.700 kali dan mendapat 3.610 suka.
Baca juga: Ramai soal Kulit Wajah Terlihat Berlubang, Apa Penyebabnya?
Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Ismiralda Oke Putranti mengatakan, bintik-bintik tersebut adalah herpes simpleks.
“Herpes simpleks disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV), ada 2 tipe yaitu HSV-1 dan HSV-2,” ucap Ismiralda kepada Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, tipe virus yang menyerang wajah adalah HSV-1 yang disebut juga dengan herpes labialis.
“HSV-1 biasanya menyerang area wajah dan sekitarnya, dan paling sering di seputar perbatasan kulit dengan bibir, makanya sering disebut dengan herpes labialis,” jelasnya.
Ia menerangkan, jika herpes tersebut menyerang area kulit lain, maka hanya disebut sebagai herpes simpleks saja.
“Sedangkan HSV-2 umumnya menyerang area genital,” ungkapnya.
Penularan dari virus ini bisa melalui kontak langsung dengan penderita atau aerogen (melalui udara).
“HSV-2 biasanya disebabkan oleh kontak seksual dengan penderita. Tapi HSV-1 dan HSV-2 ini dapat bertukar atau mix akibat kontak seksual oral seks,” terangnya.
Baca juga: Ramai soal Kulit Lutut Menghitam, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ismiralda mengatakan, herpes simpleks akan selamanya dialami oleh penderita karena sifatnya kambuhan dan tidak bisa mati.
“Kekambuhan terjadi terutama bila imunitas kita turun,” katanya.