Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nyeri Haid Terasa Sangat Sakit? Ini Penjelasan Dokter Obgyn

Kompas.com - 12/06/2023, 20:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menyebutkan bahwa pada period cramps atau saat nyeri haid akan terasa sakit hingga terkadang membuat marah dan emosi, ramai di media sosial.

Twit tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Senin (12/6/2023).

"KENAPA YA PERIOD CRAMPS ITU SAKIT BANGET GW MAU MARAH MENGGULINGKAN GEROBAK BAKSO LALU MEMBAKAR SEMUA AYAM DI MUKA BUMI ARGHH SAKIT SAKITTTT ARGHHH," tulis pengunggah.

Hingga Senin (12/6/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3.940 kali dan disukai sebanyak 50 pengguna.

Lantas, apa yang menyebabkan nyeri haid yang sakit hingga terkadang membuat perubahan suasana hari pada perempuan yang haid?

Baca juga: Ramai soal Gadis 18 Tahun Belum Pernah Haid, Apa Sebabnya? Ini Penjelasan Dokter

Penjelasan dokter obgyn

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka Wawang Sukarya mengatakan, nyeri haid atau period cramps sebenarnya adalah bersifat individual yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor tertentu.

"Itu individual sekali, tergantung kerentanannya. Faktor psikologis juga berperan, jadi banyak hal yang memengaruhinya, misal bawaan, riwayat keluarga, trauma masa kecil, dan lainnya," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Selain itu, beberapa penyakit juga bisa menyebabkan saat-saat haid merasa sakit, seperti penyakit endometriosis.

Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang bisa berpengaruh pada kesuburan. Selain itu, kondisi yang juga disebut sebagai kista cokelat.

Sementara itu, terkait dengan perubahan suasana hati dan emosional saat haid berkaitan dengan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang terganggu saat haid.

Baca juga: Benarkah Berat Badan Mempengaruhi Siklus Haid? Ini Penjelasan Dokter

Umumnya terjadi sebelum dan selama haid

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto menyampaikan nyeri saat haid atau dismenore primer umumnya hanya terjadi sebelum dan selama haid.

"Nyeri haid ini disebabkan oleh zat kimia alami tubuh, yakni prostaglandin, yang diproduksi oleh dinding rahim," ujarnya terpisah kepada Kompas.com.

Prostaglandin dapat menyebabkan otot-otot dan pembuluh darah rahim berkontraksi. Pada hari pertama haid, kadar prostaglandin akan berada di titik yang tinggi.

Kendati demikian, seiring dengan semakin banyaknya darah haid yang keluar, kadarnya akan turun.

"Jadi, inilah mengapa nyeri cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama haid. Kadar prostaglandin yang lebih tinggi diketahui berhubungan dengan nyeri haid yang lebih berat," ungkapnya.

Indra mengungkapkan, sebagian besar perempuan mulai mengalami dismenore di masa remaja, yakni 4-5 tahun sejak pertama kali mulai haid. Namun, seiring bertambahnya usia, kejadian dismenore pun menjadi lebih jarang.

"Pada wanita usia reproduksi, prevalensi dismenore bervariasi antara 16-91 persen, di mana sekitar 2-29 persennya mengalami nyeri yang berat," jelasnya.

Baca juga: 10 Cara Meredakan Nyeri Haid, Apa Saja?

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com