Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan Sebut 8 WNI di Jepang Dideportasi karena 'Nembak' Tiket Kereta Cepat, KBRI Telusuri

Kompas.com - 24/05/2023, 17:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut ada sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) 'nembak' tiket kereta Shinkansen hingga akhirnya dideportasi viral di media sosial.

Unggahan itu salah satunya diposting akun TikTok @media_lapor pada Selasa (23/5/2023).

Dalam unggahan tersebut disebutkan, terdapat 8 WNI yang dideportasi ke Indonesia karena "nembak" tiket kereta Shinkansen.

"Lagi viral 8 Warga Indo yang nembak tiket kereta & dipulangkan ke negara asal. Mereka yang nembak tiket kereta cepat malah bangga atas tindakan melanggar aturan tersebut. Akibat dari tindakan mereka, pemerintah dan polisi Jepang mulai mengawasi turis Indonesia dengan ketat. Hati-hati jika terjadi diskriminasi terhadap turis Indonesia lain yang berada di Jepang. Ingat! itu ulah kalian! Pikirkanlah betapa pentingnya menjaga nama baik negara!," kata akun tersebut.

@media_lapor Ketika sebuah Kepercayaan di Khianati, apa yg akan kalian lakukan? #kenshuseijapan???????????????????? #kenshuuseijapan???????????????? #japan #indonesiajepang #shinkansen #tiketkereta #keretacepat #indonesia #turis #wni #beritatiktok #news #breakingnews #beritajepangterkini #viral #viralvideo #viraltiktok #fyp #fyp? #foryou #foryoupage #trending #trend ? in the stars - sami rose

Hingga Rabu (24/5/2023) siang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 900.000 kali, dan disukai lebih dari 27.000 akun.

Akun lain yang juga membahas informasi yang sama adalah akun berikut.

Sebagai informasi, kereta Shinkansen adalah kereta cepat di Jepang. Kecepatan kereta ini bisa mencapai 320 km/jam.

Baca juga: Ramai soal Makan Sushi Pakai Tangan Ditegur Harus Menggunakan Sumpit, Benarkah Itu Budaya Jepang?

KBRI Tokyo telusuri

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyatakan masih menelusuri benar-tidaknya informasi yang viral di media sosial tersebut.

"Hingga saat ini belum ditemukan pemberitaan dari kantor-kantor berita umum di Jepang yang mengulas kasus ini," kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

"Belum ada informasi dari pihak-pihak terkait tentang kasus ini," sambungnya.

Baca juga: Siapa Shunsaku Sagami yang Sukses Jadi Triliuner Terbaru Jepang di Usia 32 Tahun?

Menurut Meinarti, KBRI Tokyo sejauh ini juga belum mendapatkan consular notification maupun pemberitahuan mengenai kasus ini dari otoritas Jepang.

"KBRI Tokyo masih terus menelusuri kebenaran informasi dari kabar yang beredar di sosial media tersebut dengan menelusuri pemberitaan resmi di Jepang baik dari media yang berbahasa Jepang maupun Inggris, serta berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait," jelasnya.

Lebih lanjut Meinarti mengimbau agar para WNI yang berada di Jepang mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.

Dia mengatakan, aparat setempat memiliki hak untuk melakukan tindakan dan proses hukum apabila terdapat warga negara asing yang terbukti melakukan pelanggaran hukum.

Baca juga: Mengenal Fujisan Hongu Sengen Taisha Sang Pemilik Puncak Gunung Fuji Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com