KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi naiknya isi perut ke kerongkongan yang umumnya ditandai dengan gejala mulas dan rasa panas di dada.
Dalam kondisi yang parah, asam lambung kronis dapat menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease), yakni kondisi di mana asam lambung terjadi terlalu sering.
Dilansir dari Healthline, asam lambung adalah hasil dari masalah yang terjadi selama proses pencernaan.
Saat Anda menelan, sfingter esofagus bagian bawah (LES) biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut Anda.
LES adalah pita otot melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Setelah makanan dan cairan masuk ke perut, LES mengencang dan menutup lubangnya.
Jika otot-ototnya mengendur secara tidak teratur, asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menyebabkan asam lambung dan mulas.
Baca juga: Sering Batuk di Malam Hari? Bisa Jadi Itu Gejala Asam Lambung
Sebagai perempuan, pernahkah Anda merasa gejala asam lambung menjadi memburuk saat sebelum menstruasi?
Bagi mereka yang tidak mengetahui kondisinya, dan tiba-tiba mengalami gejala ini, bisa jadi merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Dilansir Scary Symptoms, gejala asam lambung berisiko muncul sebelum menstruasi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi tepat sebelum siklus tersebut.
Perubahan hormon diyakini menyebabkan otot sfingter esofagus menjadi rileks, sehingga menyebabkan isi lambung naik ke kerongkongan.
Dalam beberapa kasus, asam lambung sebelum menstruasi dapat dipicu oleh makanan tertentu.
Baca juga: Sakit Kepala karena Asam Lambung? Ini Tips Mengatasinya
Di sisi lain, perubahan pola makan, seperti banyak mengonsumsi cokelat, gula, dan lain-lain juga menjadi faktor pemicu.
Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan apakah pola dan nafsu makan Anda berubah beberapa hari sebelum menstruasi?