Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menjenguk Mantan Ibu Kota Ottoman

Kompas.com - 26/04/2023, 15:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GARA-gara pesawat terbang dari Bandara Internasional Istanbul ke Bandara Internasional Bukares dibatalkan dengan alasan cuaca buruk bersamaan dengan prahara gempa bumi di perbatasan Turkiye dan Suriah pada awal Februari 2023, maka kami terdampar di Istanbul.

Kami bingung mau ke mana sebab sudah enam kali menapak petilasan Bizantium dan Ottoman di Istanbul.

Akhirnya kami putuskan untuk menjenguk Bursa yang terletak di kawasan Turkiye benua Asia sekitar 130 kilometer dari Istanbul.

Secara historis-kultural pilihan kami cukup tepat sebab Bursa pernah menjadi ibu kota kesultanan Ottoman.

Namun secara iklim kurang tepat sebab pada awal bulan Februari, cuaca di Bursa lebih buruk ketimbang Istanbul. Bursa lebih dingin, lebih bersalju plus lebih basah akibat curah hujan lebih berlimpah.

Bursa yang terletak di kali gunung Uludaq yang juga dikenal dengan julukan Bithynian Olimpus bercuaca sedemikian dingin sehingga kerap menjadi destinasi liburan musim dingin untuk main ski bagi warga Istanbul. Sayang saya bukan pemain ski.

Permukiman tertua ditemukan dekat Bursa adalah Ilipinar Hoyugu yang diduga sudah mulai hadir sejak tahun 5200 sebelum Masehi.

Disusul kota Yunani kuno, Cius yang didirikan ayah Iskandar Agung, Philip V kemudian dikembangkan oleh Raja Prusias I menjadi kota Prusa atas saran Hanibal dari Karthago yang kemudian mengungsi ke Prusa setelah dikalahkan oleh angkatan bersenjata kekaisaran Romawi sebelum pada tahun 74 sebelum Masehi diserahkan oleh Nikomedes IV sepenuhnya kepada kekaisaran Romawi.

Secara etimologis Bursa berasal dari bahasa Yunani “Prusa” (Latin : Pursa) yang berarti semacam dompet terbuat dari kulit.

Secara etimologis, istilah bursa dalam bahasa Indonesia layak diduga berasal dari Bursa. Di bawah kekaisaran Bizantium, Bursa berfungsi sebagai kota garnisun serta berkembang menjadi pusat industri sutra.

Studi tentang sutra Bursa yang paling berpengaruh dilakukan oleh Ottomanis Halil Ilmalcik. Maka Bursa sempat termashur pada masa Silk Road masih terbentang dari Chang An sampai ke Venezia.

Pada tahun 1326, kesultanan Ottoman merebut Bursa dari kekaisaran Bizantium untuk kemudian diangkat sebagai ibu kota kesultanan Ottoman.

Sultan Bayezid I membangun kompleks theologikal Bayezid Kulkiyesi serta Masjid Agung Ulu Cami di Bursa yang pada 1402 dibumi-hanguskan oleh cucu Timur bin Taraghay Barlas, Sultan Muhammad Mirza.

Setelah ibu kota Ottoman dipindah ke Hadrianopel yang kemudian disebut sebagai Edirne sebelum kemudian dipindah oleh Mehmed el Fatih ke Konstantinopel yang berganti nama menjadi Istanbul, Bursa tetap bertahan sebagai pusat spiritual maupun komersial bagi kesultanan Ottoman.

Sebagai sentra industri sutra, kini Bursa merupakan pemasok utama kebutuhan istana Ottoman termasuk Istama Topkapi di Istanbul terhadap kaftan, sarung bantal, sprei , kerudung, sulaman, korden dan sejenisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com