Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Ada di Hari Raya Idul Fitri, Apa Makna Ketupat?

Kompas.com - 22/04/2023, 11:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketupat menjadi salah satu menu khas di perayaan hari raya Idul Fitri.

Hampir tiap rumah menyediakan menu karbohidrat satu ini.

Biasanya ketupat disandingkan dengan opor atau masakan bersantan lainnya.

Lantas, mengapa ketupat selalu ada di hari raya Idul Fitri?

Baca juga: Lebaran Ketupat

Sejarah ketupat

Dilansir dari Kontan, ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga adalah salah satu dari 9 wali atau Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Menurut Diskominfo Kaltim, Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya yang mengandung filosofi nilai keislaman.

Awalnya, ketupat dikenal dalam kegiatan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda lebaran dimulai sejak pelaksanaan shalat Id.

Sementara Bakda Kupat adalah budaya yang dimulai sepekan setelah hari raya Idul Fitri.

Pada saat itu, masyarakat akan menganyam daun kelapa (janur) dan mempersiapkan hidangan ketupat.

Caranya dengan memasukkan beras ke dalam anyaman dan mengukusnya hingga matang.

Selanjutnya, ketupat akan dibagiakan kepada kerabat terdekat dan orang-orang yang lebih tua.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Ketupat dan Sambal Goreng Kentang Lebaran 2022

Makna ketupat

Dilansir dari Kompas.com (21/5/2020), Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman menjelaskan bahwa ketupat mewakili dua simbolisasi yaitu ngaku lepat dan laku papat.

Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan. Sementara laku papat atau empat kali merupakan cerminan dari wujud empat sisi dari ketupat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com