Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Antrean Bayar Pajak KPP Kerinci Disebut Sudah "Dikondisikan", Ini Kata DJP

Kompas.com - 16/04/2023, 12:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video seorang pria marah-marah di Kantor Pelayakan (KPP) Pratama Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, viral di media sosial.

Pria dalam video tersebut marah karena merasa petugas pajak dinilai sudah mengatur nomor antraen, sehingga ada yang datang belakangan lebih dulu dilayani. 

Video tersebut diunggah oleh akun ini dan sudah ditayangkan sebanyak 237.000 kali hingga Minggu (16/4/2023).

"Kita memang perlu orang Batak yg berani tampil utk keadilan negeri ini. Antrean dikondisikan oleh petugas karena saling kenal dan serobot antrean2 sebelumnya," tulis pengunggah.

"Petugas itu lalu ajak berantem. Org Batak ini tentu tdk takut dan teriak terus permalukan tempat dinas pemerintah ini," tambahnya.

Baca juga: Warganet Soroti Besaran Pajak Dhiyauddin Usai Dapat Hadiah Rp 4 M dari Lomba Azan, Ini Penjelasan Kemenkeu

Protes nomor antrean diduga diatur petugas

Protes yang dilayangkan seorang pria di KPP Pratama Pangkalan Kerinci bermula dari antrean nomor E-015 yang ia pegang tidak dipanggil oleh petugas.

Kemudian ia mendatangi loket pelayanan dan mendapati pemegang antrean nomor E-09 dan E-016 sedang dilayani petugas, sementara dirinya merasa belum dipanggil.

Bermula dari situ, ia merasa tidak terima dan melayangkan tuduhan bahwa nomor antrean sudah diatur petugas.

"Karena di sini nomor 16 sudah maju (selesai dilayani). Ini nomor 16. Bapak ini nomor 9 sedang berjalan (dilayani), Siapa yang mengatur antrean di sini!" ujar perekam video dengan nada tinggi.

Lantas, bagaimana tanggapan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) soal dugaan petugas KPP mengatur nomor antrean?

Baca juga: KPK Cekal Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur terkait Kasus Rafael Alun

Tanggapan DJP

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) DJP Dwi Astuti mengatakan, cekcok yang terjadi di KPP Pratama Pangkalan Kerinci disebabkan oleh pemegang nomor antrean E-015 bernama Apul Sihombing yang sudah dipanggil petugas, namun ia tidak merespons.

Petugas kemudian memanggil pemegang nomor antrean E-016 untuk dilayani lebih dulu dan pada saat itu lah kemudian Apul baru mendatangi loket dan melayangkan protes.

"Yang bersangkutan sudah dipanggil tidak didengar. Miskomunikasi," kata Dewi kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Viral Video Pelanggan Alfamart Belanja Tak Mau Bayar karena Sudah Bayar Pajak, Ini Kronologinya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com