Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Syukuran Bersama Lokomotif Kereta Api, Ada Apa?

Kompas.com - 14/04/2023, 11:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah foto disertai narasi syukuran bersama lokomotif ramai di media sosial.

Foto itu diunggah akun Kipli Wijaya di beranda Facebooknya pada Kamis (13/4/2023).

"Syukuran beneran ma lokonya. Sc : grup," demikian kalimat yang dituliskan pemilik akun.

Dalam foto, tampak sejumlah pria duduk melingkar di atas karpet hijau di sebuah ruangan.

Sementara itu, dari arah depan foto, terparkir sebuah lokomotif berlogo KAI.

Dari penelusuran Kompas.com di kolom komentar, kegiatan yang disebut syukuran itu digelar di Depo Lokomotif Bandung.

Hingga Jumat (14/4/2023) siang, unggahan foto tersebut telah disukai lebih dari 500 kali dan dibagikan lebih dari 450 kali oleh pengguna Facebook.

Baca juga: Misteri Kursi Bagian Tengah Kereta Api Selalu Terisi, Warganet Curiga Ulah Orang Dalam, KAI Ungkap Penyebabnya

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?

Ada acara apa?

Saat dikonfirmasi, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono mengatakan, kegiatan dalam foto tersebut merupakan tasyakuran dan doa bersama.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut benar dilakukan di Depo Lokomotif Bandung tepatnya pada Kamis (13/4/2023).

"Lokasinya bener di Depo Lokomotif (Bandung). Itu tasyakuran dan doa bersama, menjelang dimulainya masa Posko Angkutan Lebaran, hari ini," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Menurutnya, tasyakuran itu dilakukan agar masa angkutan Lebaran 2023 dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Baca juga: Viral, Foto Kaca Kereta Api Argo Bromo Anggrek Pecah dan Bolong Diduga Dilempar Batu, KAI: Dampaknya Sangat Berbahaya!

Syukuran lokomotif

Adapun lokomotif yang tampak dalam foto tersebut memiliki nomor seri CC 206 13 99, di mana beberapa waktu lalu sempat mengalami kerusakan usai terlibat kecelakaan dengan truk di Jombang, Jawa Timur.

Mahendro pun mengonfirmasi hal itu. Dikatakannya, tasyakuran juga dalam rangka telah selesainya perbaikan pada lokomotif tersebut.

"Iya, termasuk ini juga (tasyakuran karena lokomotif sempat rusak berat, saat ini sudah bisa diperbaiki)," tambahnya.

Kini, lokomotif dengan Depo Induk Bandung itu sudah bisa digunakan kembali untuk berdinas.

Baca juga: Ramai soal KA Motis Tiketnya Dijual di KAI Access Rp 10.000, Kereta Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com