KOMPAS.com - Kurma menjadi makanan favorit Muslim selama bulan suci Ramadhan.
Buah kering ini memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga mengenyangkan perut umat Islam yang seharian tidak makan dan minum.
Selain itu, kurma juga kaya akan zat besi, magnesium, vitamin, mineral, kalsium, kalium, dan fosfor.
Kandungan tersebut membuat buah ini dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin, penambah energi, menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi, serta cocok dikonsumsi penderita radang sendi.
Kurma umumnya dimakan umat Islam saat berbuka puasa atau sahur. Kenyataannya, ada beberapa aturan yang dapat diterapkan saat mengonsumsi buah tersebut untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Baca juga: 3 Tanda Kurma Sudah Tidak Layak Konsumsi
Dilansir dari Hindustan Times, Dr Dixa Bhavsar seorang pakar kesehatan Ayurveda menyarankan empat waktu terbaik mengonsumsi kurma untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Waktu tersebut, yaitu:
Dr Dixa Bhavsar menyarankan agar setiap orang paling tidak mengonsumsi dua butir kurma setiap hari.
Namun, jika pencernaan sehat, dapat memakan hingga empat butir kurma setiap hari. Ini terutama dapat diterapkan untuk orang yang ingin menambah berat badan.
Sebaliknya, orang dengan berat badan rendah, hemoglobin kurang, dan imunitas rendah, sebaiknya makan satu buah kurma per hari selama 2-3 bulan.
Tidak hanya pada orang dewasa, kurma juga baik untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas anak.
Baca juga: Sehatkah Mengonsumsi Kurma Tanpa Mencucinya Terlebih Dahulu?
Dikutip dari India.com, ia menyatakan bahwa kurma sebaiknya direndam atau dicuci untuk menghilangkan tanin atau asam fitat yang ada pada buah tersebut.
Cara ini akan memudahkan orang dalam menyerap nutrisi dari dalam buah kering tersebut. Kurma yang direndam juga lebih mudah dicerna.
Berikut 14 manfaat dari kurma bagi kesehatan tubuh manusia:
Itulah cara mengonsumsi kurma yang disarankan oleh pakar kesehatan agar nutrisi bisa terserap maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.