Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nefropati Diabetik, Risiko Penyakit Ginjal Penderita Diabetes

Kompas.com - 09/04/2023, 13:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit ginjal adalah kondisi di mana organ ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Dikutip dari NHS, penyakit ginjal bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, bahkan sampai pada kondisi ginjal berhenti bekerja sama sekali.

Pada tahap awal, penyakit ginjal biasanya tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Sehingga perlu dilakukan tes darah atau urine untuk memastikannya.

Namun jika sudah sampai pada tahap lanjutan, penyakit ini akan menunjukkan gejala tertentu seperti kelelahan, bengkak di pergelangan kaki atau tangan, sesak napas, hingga darah di kencing.

Baca juga: Dari Paprika hingga Kubis, Ini 7 Sayuran yang Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal


Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.

Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 mengembangkan penyakit ginjal yang dikenal dengan istilah nefropati diabetik.

Apa itu nefropati diabetik?

Nefropati adalah penyakit ginjal, salah satu komplikasi paling serius yang berisiko dialami banyak penderita diabetes.

Nefropati diabetik adalah kondisi di mana ginjal seseorang mengalami komplikasi akibat diabetes melitus.

Dilansir dari Healthline, nefropati diabetik atau penyakit ginjal diabetik (DKD), diketahui berkembang pada 30 hingga 40 persen penderita diabetes.

DKD dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir, di mana ginjal tidak lagi bekerja dengan cukup efektif untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu menerima transplantasi ginjal atau menjalani dialisis untuk mengatur fungsi ginjal mereka sehari-hari.

Nefropati diabetik memiliki sedikit gejala awal atau tanda peringatan. Kerusakan ginjal akibat nefropati bahkan dapat terjadi selama satu dekade sebelum gejala pertamanya muncul.

Baca juga: Waspada, Berikut 7 Pantangan bagi Penderita Penyakit Ginjal

Gejala nefropati diabetik

Ilustrasi gejala nefropati diabetik.iStockphoto/torwai Ilustrasi gejala nefropati diabetik.

Sering kali, gejala penyakit ginjal tidak terlihat dan dirasakan sampai organ ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang mengindikasikan Anda berisiko mengalami nefropati diabetik:

  • Retensi cairan
  • Pembengkakan pada kaki, baik pergelangan atau kaki secara keseluruhan
  • Nafsu makan menurun
  • Sering merasa lelah dan lemah
  • Sering sakit kepala
  • Merasa sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Insomnia
  • Sulit berkonsentrasi.

Baca juga: 5 Mitos Tentang Penyakit Ginjal, Apa saja?

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas, untuk mengetahui kepastian kondisi.

Diagnosis dini penyakit ginjal sangat penting untuk mengetahui penanganan dan cara menjaga kesehatan yang baik.

Terutama jika Anda menderita pradiabetes, diabetes tipe 2, atau faktor risiko diabetes lain yang telah diketahui.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com