Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 01/04/2023, 19:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi ketika kandungan asam dalam lambung naik hingga kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas dan sensasi rasa panas di dada.

Dalam kondisi yang parah, asam lambung dapat menyebabkan gastroesophageal reflux disease atau GERD.

Rasa cemas dan stres berlebihan dikaitkan sebagai salah satu faktor yang meningkatkan risiko asam lambung dan GERD.

Memahami hubungan antara rasa cemas berlebihan dan kondisi asam lambung dapat membantu Anda dalam mengambil tindakan mengelola rasa cemas dan stres.

Baca juga: Mengenal Silent reflux, Kondisi Asam Lambung yang Naik Diam-diam

Lantas, benarkah rasa cemas menyebabkan asam lambung?

Rasa cemas dan asam lambung

Sejumlah faktor dapat berperan dalam kaitan antara rasa cemas dan asam lambung maupun GERD, terutama terkait dengan efek stres pada saluran pencernaan.

Dilansir dari Everyday Health, dalam sebuat studi Journal of Neurogastroenterology and Motility digambarkan mekanisme yang mendasari kaitan rasa cemas dan asam lambung.

Mekanisme yang pertama bahwa, kecemasan atau rasa cemas dapat menurunkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES).

LES adalah pita otot yang terletak di bagian bawah kerongkongan, yang memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut.

Saat pita otot sfingter ini mengendur secara tidak normal, asam lambung dapat mengalir kembali melalui kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas.

Baca juga: Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya


Mekanisme selanjutnya, stres yang disebabkan oleh kecemasan juga dapat memengaruhi kontraksi pada bagian yang mendorong makanan ke arah perut di kerongkongan.

Ketika kontraksi yang terjadi di kerongkongan tersebut menjadi tidak teratur, akan dapat menyebabkan asam lambung.

Terakhir, tingkat stres dan kecemasan yang tinggi, diketahui dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Dalam penelitian lain, menunjukkan bahwa pasien dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, akan lebih sensitif terhadap perubahan kecil pada saluran pencernaan mereka.

Baca juga: 7 Mitos tentang Penyakit Asam Lambung, Apa Saja?

Tips sederhana mengurangi rasa cemas

Tips mengurangi rasa cemas.iStockphoto/Poike Tips mengurangi rasa cemas.

Halaman:

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com