28 Siswi di Kolombia Masuk RS Usai Main Papan Ouija, Apa yang Terjadi?

KOMPAS.com - Sebanyak 28 siswi di Kolombia terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah bermain dengan papan 'hantu' Ouija pada Rabu (8/3/2023) silam.

Anak-anak itu pingsan saat menggunakan papan Ouija untuk memanggil arwah saat jam pelajaran di Lembaga Pendidikan Galeras, Pasto, selatan Kolombia.

“Ada 28 kemungkinan kasus kecemasan pada siswa sekolah,” kata Kepala Lembaga Pendidikan Galeras Hugo Torres, dilansir dari Mirror UK.

Para siswi dilaporkan mengalami gejala pingsan dan kecemasan di sekolah sebelum kemudian dirujuk ke rumah sakit kota setempat.

Selama pemeriksaan, guru selalu mendampingi korban, dan orang tua juga diberitahu oleh pihak sekolah.

Baca juga: AI Manga TikTok Dijadikan Alat Berburu Hantu, Benarkah Bisa?

Diduga karena main Ouija

Dikutip dari Mothership, ada beberapa dugaan yang menjadi penyebab para siswi itu kehilangan kesadaran.

Pihak yang berwenang memberikan dugaan, bahwa murid-murid pingsan karena kekurangan gizi.

Hal ini didukung dengan kesaksian salah satu penjaja kios rumah sakit yang mengatakan bahwa ia melihat tiga hingga empat anak datang ke rumah sakit setiap harinya sehabis pingsan.

Namun, hal ini dibantah para orang tua. 

"Anak-anak kami selalu sarapan enak dan tidak dapat dikatakan bahwa apa yang terjadi adalah karena kekurangan makanan," ujar salah satu orang tua.

Banyak orang tua justru menduga bahwa anak-anak itu pingsan setelah menggunakan papan Ouija di kelas. Mereka juga mendesak adanya investigasi terkait kejadian ini.

Para siswi itu memang diberitakan mengalami gangguan kesehatan setelah menggunakan papan Ouija di sekolah untuk berbicara dengan roh.

Baca juga: Benarkah Anjing dan Kucing Bisa Melihat Hantu? Ini Penjelasan Ahli

Bukan kejadian pertama

Ini bukan kali pertama para siswa-siswi sekolah di Kolombia pingsan setelah bermain Ouija.

Pada November 2022, sekelompok remaja lain di Institut Teknis Pertanian di Hato, Kolombia juga pingsan setelah menggunakan papan Ouija.

Lima dari 11 siswa usia 13 sampai 17 tahun dilarikan ke Rumah Sakit Manuela Beltrán karena mengalami muntah-muntah, sakit di bagian perut, dan kejang otot.