Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

82.000 Penduduk Mengungsi, Zona Bahaya Gunung Taal Jadi 'Kota Hantu'

Kompas.com - 15/01/2020, 20:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca-erupsi Gunung Taal di Filipina, setidaknya 82.000 orang telah diungsikan. Gunung ini berada di Provinsi Batangas, 66 kilometer di selatan Manila.

Gunung Taal mulai mengeluarkan abu secara sporadis pada Minggu (12/1/2020) dan terus memuntahkan gumpalan abu.

Sejak peristiwa itu, sekitar 40.000 orang telah mengungsi ke tempat pengungsian. Dua orang telah meninggal akibat serangan jantung saat melarikan diri dari letusan Gunung Taal tersebut. 

Melansir SCMP, kedua korban meninggal berasal dari kota Talisay dan Taal di Batangas. Satu orang adalah perempuan berusia 65 tahun. Ia menderita serangan jantung pada hari Senin (13/1/2020).

Sementara, satu orang lainnya adalah seorang pria berusia 27 tahun. Ia meninggal pada hari Selasa (14/1/2020).

Sebelumnya, polisi setempat mengatakan bahwa seorang supir truk meninggal dunia pada hari Senin (13/1/2020) karena kehilangan kendali atas kendaraannya. Saat itu, kondisi jarak pandang menjadi buruk akibat abu dari erupsi gunung Taal.

Tim darurat, termasuk polisi dan tentara, dikerahkan pada hari Rabu (15/1/2020) untuk memastikan bahwa penduduk telah meninggalkan lokasi yang berisiko tinggi.

"Kita perlu memastikan evakuasi untuk mencegah orang kembali ke lokasi yang berbahaya," kata Wakil Gubernur Provinsi Batangas, Mark Leviste, sebagaimana dikutip SCMP.

"Abu yang jatuh dari letusan sangatlah tebal dan beberapa daerah sekarang menjadi terlihat seperti gurun atau kota hantu," lanjutnya.

Melvin Casilao, salah seorang penduduk yang kembali ke rumahnya di Talisay mengatakan bahwa ia dan tetangganya harus memberi makan ternak, membersihkan abu tebal dari atap rumahnya dan menarik kapal mereka dari dalam air.

Mereka tinggal di tepi sebuah danau luas yang mengelilingi Taal. Lokasi tersebut merupakan sebuah obyek wisata populer.

"Kami ingin melihat rumah kami dan membersihkan atap. Rumah kami terselimuti abu tebal dan bisa runtuh karenanya," ungkap Casilao.

Baca juga: Kompleksnya Gunung Taal di Filipina, Gunung Bayi yang Berbahaya

Gunung Api Taal adalah gunung api paling aktif kedua di Filipina. Gunung ini telah meletus sebanyak 33 kali sejak tahun 1572.

Letusan terakhir sebelumnya terjadi pada Oktober 1977 dan sempat menunjukkan tanda-tanda keaktifan antara tahun 2008 dan 2011.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengatakan bahwa pihaknya telah memantau letusan terus menerus yang terjadi. Namun, letusan umumnya lebih lemah dari kawah utama karena adanya proses magmatik dan hidrovulkanik dalam 24 jam terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com