Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Ade Putri Paramadita dan Jurnal Dapur Nusantara

Kompas.com - 10/02/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah terbesar di dunia. Dengan demikian, olahan masakan di Nusantara menjadi sangat beragam. Setiap dapur memiliki masakan dengan ciri khasnya masing-masing.

Dapur merupakan jantung sebuah hunian. Keberadaan dapur tidak hanya digunakan untuk memasak hidangan, namun juga titik tengah untuk menjalin interaksi antar penghuni. Di sana pula, rempah-rempah diracik sehingga menghasilkan masakan yang menggugah selera.

Setiap dapur memiliki cerita menarik tentang bagaimana sebuah makanan dibuat dan disajikan. Ade Putri Paramadita, Culinary Storyteller, memulai ekspedisi dalam menemui seluruh olahan rempah-rempah yang ada di Indonesia sejak kecil.

Ia kerap berkunjung dari dapur ke dapur dan selalu menemukan cerita menarik dari tiap hidangan.

Pegiat kuliner ini pun berbagi kisahnya bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, dalam siniar Beginu bertajuk “Ade Putri Paramadita, Jurnal Dapur Nusantara” dengan tautan akses bit.ly/BeginuAdeP1.

Passion dalam Dunia Kuliner

Ade Putri Paramadita, akrab disapa Ade, adalah nama yang tidak asing dalam dunia kuliner Indonesia. Ade merupakan bagian dari Telemaker List 2021 yang rajin memperkenalkan kuliner Indonesia, beserta sejarah dan budayanya, kepada dunia.

Baca juga: Terorisme Dalam Catatan Sejarah

Meskipun mengawali kariernya dengan berkecimpung di dunia musik, namun ia menganggap hal itu sebagai pekerjaan saja. Perempuan itu mengatakan, “Tapi sepertinya saya menikmati itu hanya untuk sebuah pekerjaan. Jadi, Apakah itu passion? Bukan. Terus apa bedanya passion dan pekerjaan? Passion nggak dibayar pun bukan masalah, tapi kalau pekerjaan harus profesional.”

Ade merasa passion-nya dalam dunia kuliner sudah mendarah daging. Lingkungan keluarga menjadi pengaruh yang cukup besar terhadapnya.

“Sejak kecil kakek saya sering mengajak untuk eksplor masakan-masakan baru dan bapak saya termasuk orang yang eksperimental dalam hal kuliner. Selain itu, sejak kecil juga saya dibiasakan oleh Ibu untuk tidak boleh menyisakan makanan apa pun di piring,” ujarnya.

Dari situ, Ade mulai berani mengkritisi bibit-bibit keserakahan dalam diri manusia. Dalam makanan sekali pun, ada saja orang yang mengambil banyak makanan namun tidak dihabiskan. Menurutnya, lebih baik kita ambil sedikit-sedikit dan menambahkannya jika kurang dibandingkan mengambil banyak kemudian membuangnya.

Dapur, Hidangan, dan Pembelajaran

Meskipun bergelut dalam dunia kuliner, Ade tidak ingin menyebutnya sebagai seorang chef. Ia pun menjelaskan alasannya, “Bisa masak bukan berarti seorang chef, saya memberikan gelar chef hanya kepada orang-orang terhormat yang memang selain bisa masak, namun juga andal mengelola sebuah tempat makan.”

Selain latar belakang lingkungan keluarga, perempuan ini juga mempelajari keahlian memasak dari setiap dapur-dapur di daerah yang ia kunjungi. Menurutnya, kesempatan untuk bisa masuk ke dapur merupakan sebuah kehormatan. Ia menggambarkannya seperti masuk ke ruang-ruang privasi yang tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Banyak pengalaman berharga yang didapatkan ketika berkunjung ke setiap dapur Nusantara, seperti berinteraksi dengan masyarakat sekitar, mempelajari resep masakan di daerah, hingga mengetahui sejarah sebuah makanan. Ternyata, setiap hidangan memiliki cerita dan nilai hidup yang bisa dipelajari.

Baca juga: 4 Alasan K-Pop Sangat Populer di Kancah Dunia

Tanpa kita sadari, beragam kisah bisa terangkum dalam sebuah menu masakan. Dengan demikian, kemampuan memasak akan terlatih jika sering berinteraksi dengan dapur-dapur rumah di nusantara. Tak lupa, ia mengisahkannya kembali dalam bentuk tulisan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com